Performans Produksi Dan Reproduksi Sapi Bali Pada Pola Pemeliharaan Yang Berbeda Di Pulau Bali

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan manganalisis performans produksi dan reproduksi sapi Bali yang dipelihara secara intensif, semi intensif dan ekstensif. Penelitian ini telah dilakukan di pulau Bali, yaitu Kabupaten Bangli (intensif dan ekstensif) dan Kabupaten Jembrana (semi intensif dan ekstensif). Pengukuran performans produksi sapi Bali dilakukan pada beberapa faktor yang terdiri dari bobot lahir (BL), bobot sapih (BS), pertambahan bobot badan (PBB), dan bobot umur 365 hari (BB). Performans reproduksi sapi Bali yaitu service/conception (S/C), dan calving rate (CR) (dilakukan pada pemeliharaan secara intensif dan ekstensif), serta calving interval (CI) dan days open (DO) (pemeliharaan secara intensif). Metode analisis menggunakan analisis varian (ANOVA) pola tersarang (Nested Design). Hasil penelitian menunjukkan bahwa performans produksi (BL, BS, PBB, dan BB) sapi Bali pemeliharaan secara ekstensif lebih berat dibanding dengan pemeliharaan sapi Bali secara intensif maupun semi intensif baik di Kabupaten Bangli maupun Jembrana dan rata-rata bobot badan sapi Bali jantan lebih besar dibanding sapi Bali betina, serta pemeliharaan sapi Bali secara ekstensif di Bangli lebih berat dibanding di Jembrana, sedangkan performans reproduksi sapi Bali terhadap S/C, CR, CI dan DO sama. Disimpulkan bahwa performans peroduksi dan reproduksi sapi Bali tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor di atas tetapi juga dipengaruhi oleh faktor iklim, musim, pakan ternak, dan manajemen pemeliharaan ternak