Pengaruh Variasi Desain Crash box Pola Origami Terhadap Kemampuan Penyerapan Energi.

Pendekatan desain umum untuk meningkatkan kualitas crashworthiness adalah dengan memasang perangkat penyerap energi, yang bisa menyerap energi kinetik selama terjadi tabrakan. Tabung logam berdinding tipis yang berbentuk tabung lingkaran atau persegi, telah banyak digunakan untuk tujuan tersebut. Pada automobil perangkat tersebut dikenal sebagai crash box. Crash box terpasang antara bumper dan struktur utama kendaraan yang berfungsi untuk menyerap energi saat terjadi tabrakan. Pada Studi ini mengembangan desain crash box pada pola origami. Pola origami ini memiliki ciri khas dents yang berfungsi sebagai pre-folding. Sehingga mode collapses dapat diprediksi dan stabil. Variasi geometri crash box yang diteliti mencakup 4 faktor yaitu panjang cekungan (c), lebar antar cekungan (b), tebal (t) dan jumlah segmen (M). Sedangkan optimasi variasi desain menggunakan L9 taguchi dan analisa pola deformasi. Metode dalam penelitian ini adalah software elemen hingga dan pemodelan crash box terdiri dari tiga komponen yaitu impactor, crash box, dan fixed support. Penelitian ini menggunakan material AA7003-T yang dimodelkan sebagai bilinear isotropic hardening. Permodelan dimana material mengalami deformasi elastis dilanjutkan dengan deformasi plastis. Penambahan pembebanan akan menimbulkan peningkatan deformasi pada material. Analisa pemodelan crash box ini menggunakan software berbasis elemen hingga. Pada bagian impactor dan fixed dianggap sebagai rigid body, sedangkan crash box diasumsikan sebagai deformable. Pemodelan dibuat dengan 3 dimensi, dimana perpindahan impactor searah sumbu Y. Model pembebanan dilakukan dengan memberikan kecepatan 64 km/jam pada impactor. Model pengujian pada penelitian ini adalah quasi-static testing. Pada penelitian ini menggunakan metode taguchiorthogonal array L9 (34) yang mempunyai kombinasi 4 faktor dengan masing – masing faktor memiliki 3 level. Penelitian ini menghasilkan bahwa karakteristik kualitas respon kemampuan penyerapan energi adalah larger better. Kemampuan penyerapan energi dari keempat faktor tersebut d atas secara berurutan; yaitu 1) tebal (t), 2) segmen (M), 3) jarak antar cekungan (b) dan dan 4) panjang cekungan (c). Sedangkan crash box dengan penyerapan energi yang tertinggi, sekitar 7.247.826 J adalah crash box pola origami no. 3 dengan c=9 mm, b=60 mm, t=2 mm dan M=6. Hal itu ditunjang dengan fakta bahwa perilaku deformasi pada model no. 3 cenderung mengalami deformasi yang simetris tanpa adanya buckling. Kata Kunci : Crash box , origami, penyerapan energi, perilaku deformasi