Pengaruh Penambahan Kait pada Tulangan Bambu terhadap Respon Lentur Balok Beton Bertulangan Bambu.

Beton bertulang merupakan material konstruksi yang paling sering digunakan sampai saat ini. Dalam penggunaannya, beton dipadukan dengan tulangan yang memiliki kuat tarik yang tinggi. Tulangan baja telah banyak digunakan untuk menahan tarik pada beton, namun perlu diingat bahwa suatu saat keberadaan baja di alam akan habis karena merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karena itu, diperlukan bahan alternatif yang dapat menggantikan baja yang salah satunya adalah dengan menggunakan bambu. Kelemahan bambu sebagai tulangan pada beton yaitu bambu memiliki lekatan yang kurang baik dengan beton jika dibandingkan dengan tulangan baja. Berbagai macam penelitian yang telah dilakukan terhadap tulangan bambu untuk meningkatkan lekatan dengan beton antara lain dengan bentuk bilah, pilinan dari bagian lapisan kulit, pemberian paku, pemberian takikan, serta laminasi bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kait pada tulangan bambu terhadap kuat lekat antara tulangan dengan beton serta terhadap kapasitas lentur balok beton. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengujian kuat cabut (pull out) dan pengujian lentur balok beton. Pengujian lentur balok beton dibagi menjadi dua kondisi yaitu sebagai balok sederhana (2 tumpuan) dan sebagai balik tinggi (3 tumpuan). Benda uji pull out dibuat dengan membenamkan tulangan bambu pada beton silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 22 cm. Sedangkan balok beton yang digunakan berdimensi 11 x 23 x 100 cm. Variasi jarak penambahan kait pada tulangan bambu adalah sebesar 10 cm, 5 cm, dan 2,5 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kait pada tulangan bambu dapat meningkatkan tegangan lekat sampai 80,39% terhadap tulangan bambu tanpa kait serta meningkatkan kapasitas lentur sampai 32,05% untuk balok sederhana (2 tumpuan) dan sampai 26,32% untuk balok tinggi (3 tumpuan). Kata-kata kunci: bambu, kait, pull out, kapasitas lentur