Pengolahan Citra untuk Mendiagnosis Terjadinya Infeksi pada Ikan Berdasarkan Kajian Haematology

Sebagai negara dengan 2/3 luas wilayahnya adalah perairan, Indonesia mempunyai potensi strategis dalam mengembangkan komoditas pangan yang berasal dari wilayah perairan. Namun demikian perkembangan pembangunan mengakibatkan kualitas air jauh menurun, yang berakibat secara langsung terhadap komoditas ikan baik hasil tangkapan di sungai, laut maupun hasil budidaya. Keberhasilan pembudidayaan ikan sangat tergantung pada pola budi daya dan kemampuan pembudidaya dalam menghadapi penyakit ikan. Tidak jarang pembudidaya mengalami kerugian yang sangat besar karena terlambat menyadari penyakit yang muncul pada ikan. Early detection system diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya masalah tersebut. Agar penyakit bisa diketahui lebih awal, diperlukan pemeriksaan hematology secara berkala pada ikan. Pemeriksaan hematology pada manusia setingkat lebih maju dibandingkan pemeriksaan hematology ikan karena dilakukan menggunakan alat yang disebut dengan hematology analizer . Prinsip kerja hematology analizer yang digunakan pada manusia berbasiskan pada inti sel darah, sehingga alat tersebut tidak sesuai jika diaplikasikan pada sel darah ikan karena leukosit dan eritrosit pada ikan sama-sama memiliki inti sel sedangkan pada sel darah manusia hanya sel darah putih yang memiliki inti sel. Sehingga diperlukan sebuah konsep baru “ tool diagnostic ” sebagai upaya menemukan metode pembacaan hematology ikan yang mudah, cepat dan akurat. Dalam penelitian ini dibuat sebuah aplikasi untuk mendiagnosis terjadinya infeksi pada ikan dengan melakukan kajian hematology terhadap citra sel darahnya menggunakan pengolahan citra. Parameter hematology yang dikaji adalah jumlah leukosit dan eritrosit dalam 1 mm3 darah ikan. Tahap pengolahan citra yang dilakukan adalah acquisition, preprocessing, pattern analysis, pengenalan , penghitungan dan diagnosis . Pada tahap acquisition dilakukan proses pengambilan citra dan penghitungan jumlah sel darah secara manual. Hasil penghitungan manual digunakan untuk menentukan jemlah sel darah ikan sehat dan digunakan sebagai data pembanding untuk menguji tingkat akurasi sistem yang di bangun. Pada tahap preprocessing proses croping, dinamic contrast, filling, opening dilakukan untuk mengubah citra menjadi citra biner yang tepat memisahkan antara background dengan sel darah. Tahap berikutnya watershed digunakan untuk memisahkan sel-sel yang masih bertumpuk. Pada tahap pattern analysis fitur RAP ( roundness, area dan perimeter ) diekstraksi dari setiap objek yang terdeteksi. Pada tahap pengenalan dan penghitungan dilakukan proses roundness filtering berdasarkan hasil ekstraksi fitur RAP. Pada tahap diagnosis jumlah sel darah hasil penghitungan sistem dibandingkan dengan jumlah sel darah ikan sehat untuk menentukan terjadi infeksi atau tidak. Berdasarkan penerapan algoritma dan pengujian yang telah dilakukan diperoleh bahwa tingkat akurasi penghitungan sel menggunakan pengolahan citra mencapai 96,84% untuk leukosit dan 99,61% untuk eritrosit