Pengaruh Jumlah Sudu terhadap Optimalisasi Kinerja Turbin Kinetik Roda Tunggal

Energi air dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dengan memanfaatkan tenaga potensial yang tersedia (potensi air terjun dan kecepatan aliran). Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga air, mengingat di beberapa daerah tertentu terdapat danau dan atau waduk yang cukup potensial sebagai sumber energi air. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu teknologi pemanfaatan energi terbarukan, dimana salah satu pilihan adalah turbin kinetik yang memanfaatkan potensi energi kinetik berupa kecepatan aliran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah sudu mangkok roda tunggal terhadap optimalisasi kinerja turbin kinetik, dimana manfaat dari penelitian adalah membantu masyarakat dan pemerintah dalam pemanfaatan energi air, sebagai pembangkit listrik pedesaan, dan sebagai referensi untuk penelitian sejenis dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan bertambahnya sudu turbin, menambah daya turbin, torsi, maupun effisiensi kerja turbin dimana daya terbesar adalah sebesar 21,98 watt pada putaran 100 rpm, debit 60 m 3 /jam, dengan jumlah sudu 11, sedangkan daya terkecil adalah sebesar 2,51 watt pada putaran 20 rpm, 45 m 3 /jam dengan jumlah sudu 5 ; torsi terbesar adalah sebesar 3,85 Nm pada putaran 20 rpm, debit 60 m 3 /jam, dengan jumlah sudu 11, sedangkan torsi terkecil adalah sebesar 0,6 Nm pada putaran 100 rpm, debit 45 m 3 /jam, dengan jumlah sudu 5 ; effisiensi terbesar adalah sebesar 36,50 % pada putaran 100 rpm, debit 60 m 3 /jam, dengan jumlah sudu 11, sedangkan effisiensi terkecil adalah sebesar 7,76 % pada putaran 20 rpm, 45 m 3 /jam dengan jumlah sudu 5