Pengaruh Metil Merkuri terhadap Jumlah Sel Mikroglia, Ekspresi iNOS dan TNF-α pada Otak Tikus (Rattus norvegicus)

Metil merkuri merupakan senyawa organik turunan merkuri yang memiliki toksisitas paling tinggi. Tingkat akumulasinya dalam tubuh sangat tinggi karena sifatnya yang larut dalam lipid dan memiliki kemampuan untuk berikatan dengan protein (afinitas tinggi terhadap gugus tiol/sulfihidril) dalam tubuh menyebabkannya mampu menembus Blood-Brain Barrier (BBB) dengan mudah sehingga dengan cepat dapat mengganggu sistem saraf pusat dan mempercepat kerusakan sel saraf. Kerusakan sel saraf yang terjadi akan menyebabkan aktivasi dari sel sel glia dimana sel glia dalam hal ini mikroglia (makrofaga di otak) akan melepaskan sitokin-sitokin proinflamasi seperti TNF- a . Dilepasnya TNF- a oleh mikroglia akan menginduksi diproduksinya NO radikal secara berlebih dan akan meningktkan aktivitas dari iNOS untuk mensintesa NO. Keadaan ketika lepasnya sitokin dan diproduksinya NO secara berlebihan menandakan bahwa sel saraf pada otak mengalami kerusakan/inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh metil merkuri terhadap jumlah sel mikroglia, ekspresi TNF- a dan ekspresi iNOS pada otak tikus Rattus norvegicus . Pada penelitian ini tikus putih dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol tanpa paparan metil merkuri dan kelompok tikus yang dipapar metil merkuri dengan dosis 0,6 mg/kg BB/hari yang diberikan secara oral selama 21 hari. Jumlah sel mikroglia dilihat dengan menggunakan metode pewarnaan perak nitrat, ekspresi TNF- a dan ekspresi iNOS dilihat dengan menggunakan metode imunohistokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan metil merkuri dengan dosis 0,6 mg/kgBB meningkatkan jumlah sel mikroglia dan ekspresi iNOS pada otak tikus putih. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p 0,01) pada jumlah mikroglia, ekspresi TNF- a dan ekspresi iNOS pada jaringan otak tikus putih hasil paparan metil merkuri. Induksi MeHg dapat menaikkan jumlah sel mikroglia, ekspresi TNF- a dan ekspresi iNOS secara berturut-turut sebesar 151,63%, 281,68%, sebesar 918,08%