Studi Area Jelajah Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) Rehabilitan Dan Persepsi Masyarakat Terhadap Konservasi Lutung Jawa Di Coban Talun Kota Batu

Lutung Jawa merupakan salah satu jenis primata dari family Cercopithecidae yang hanya terdapat di pulau Jawa, Bali dan Lombok. Primata ini umumnya dapat dijumpai pada hutan primer maupun sekunder, mulai dari hutan pantai, hutan bakau hingga hutan pegunungan dengan ketinggian sekitar 2000 mdpl. Perubahan kawasan hutan menjadi area pertanian dan permukiman menyebabkan hilangnya sebagian habitat alami satwaliar. Tingkat ancaman semakin tinggi dengan masih maraknya perburuan liar dan perdagangan secara ilegal sehingga mengancam kelestarian populasi Lutung Jawa. Upaya perlindungan terhadap Lutung Jawa telah dilakukan pemerintah Indonesia berdasarkan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 733/Kpts-II/1999. The International Union for Conservation of Nature (IUCN, 2016) menetapkan status Lutung Jawa masuk kategori terancam (endangered) karena populasi Lutung Jawa mengalami penurunan lebih dari 30% dalam satu dekade terakhir akibat penurunan kuantitas dan kualitas habitat. Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES, 2016) Lutung Jawa tergolong Apendix II yaitu jumlahnya sudah sangat sedikit di alam sehingga perdagangannya diawasi dengan sangat ketat oleh pemerintah. Oleh karena itu upaya mengembalikan eksistensi Lutung Jawa dilakukan dengan melepasliarkan Lutung Jawa hasil rehabilitasi ke hutan Lindung Coban Talun, Kota Batu. Namun dalam upaya perlindungan dan pengelolaan yang tepat terhadap keberadaan Lutung Jawa rehabilitan diperlukan data dan informasi yang cukup mengenai bio-ekologi satwa Lutung Jawa dan persepsi masyarakat terhadap konservasi Lutung Jawa rehabilitan ini. Penelitian ini dimulai dengan menganalisis jarak pergerakan harian, teritori, tumpang susun, area jelajah Lutung Jawa rehabilitan menggunakan GPS dan program google earth serta program earth point shapes. Selanjutnya menganalisis karakteristik habitat yaitu pohon pakan, pohon tidur dan penggunaan strata pohon Lutung Jawa rehabilitan dan menganalisis persepsi masyarakat terhadap konservasi Lutung Jawa. Berdasarkan hasil analisis luas area jelajah Lutung Jawa rehabilitan di hutan lindung Coban Talun ialah 9,5 ha, dengan daya jelajah harian rata-rata 131,99 meter dan luas teritori 3,2 ha. Karakteristik habitat Lutung Jawa rehabilitan terdapat 22 jenis vegetasi pakan yaitu Turpinia sphaerocarpa Hassk, Quercus sundaica Blume, Laportea Gaudich, Ficus benjamina, Quercus Linnaeus, Erythrina fusca Lour, Trema orientalis Blume, Mallotus Lour, Quercus Linnaeus, vii Schima noronhae Reinw, Biscovia javanica Blume, Barringtonia spicata Blume, Ficus padana Burm.f., Ficus fistulosa Reinw, Turpinia sphaerocarpa Hassk, Homalanthus giganteus A.Juss, Aglaia acida Lour, Saurauia Willd., Acer laurinum Hassk., Ficus punctata Thunb., Ficus montana Burm.F., Elaeocarpus glaber Bl.,Bijdr dan 11 jenis vegetasi pohon yang digunakan untuk tidur yaitu Quercus sp, Quercus sundaica, Ficus sp, Erythrina fusca, Trema orientalis, Engelhardia spicata, Ficus padana, Homalanthus sp, Aglaia sp, Saurauia sp. Sedangkan penggunaan strata pohon ialah strata A (42%) dan strata B (58%). Faktor yang mempengaruhi area jelajah Lutung Jawa rehabilitan ialah ketersediaan pakan, kelimpahan pakan dan sebaran pakan, keberadaan satwa lain/predator, suhu, cuaca dan kelembaban. Persepsi masyarakat terhadap konservasi Lutung Jawa rehabilitan dikategorikan sudah baik. Hal ini didukung oleh pengetahuan masyarakat, sikap masyarakat, perilaku masyarakat dan persepsi masyarakat terhadap upaya konservasi