Pengaruh Ekstrak Faloak (Sterculia Quadrifida R.Br.) Terhadap Kandungan Radikal Bebas Pada Organ Ikan Nila (Oreochromis Nilaticus) Yang Tercemar Logam Berat Dengan Pengukuran Esr

Logam berat yang terkandung dalam perairan, dapat masuk dan terakumulasi dalam organ tubuh organisme yang hidup di lingkungan tersebut. Akumulasi logam pada organ dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh organisme. Radikal bebas dapat dinetralisir dengan senyawa anti radikal bebas atau disebut sebagai antioksidan. Tanaman faloak (Sterculia quadrifida R.Br) merupakan salah satu jenis tanaman yang pada ekstrak kulit batangnya terkandung senyawa antioksidan alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur dan menganalisis kandungan radikal bebas pada organ insang, hati dan ginjal ikan nila (Oreochromis niloticus) yang tercemar oleh logam Pb, Cd dan Hg, sebelum dan setelah pemberian senyawa antioksidan dari ekstrak faloak. Logam berat dan ekstrak faloak, masing-masing divariasikan dalam tujuh konsentrasi yang berbeda. Ikan nila dipelihara selama 14 hari pada lingkungan tercemar untuk mengetahui kandungan radikal bebas akibat paparan logam berat. Ikan yang telah tercemar, kemudian dipindahkan ke lingkungan baru yang bersih dan dipelihara selama 14 hari, sambil diberikan ekstrak faloak. Jenis dan kandungan radikal bebas pada organ ikan diidentifikasi menggunakan peralatan ESR. Data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan bahwa semakin tinggi konsentrasi logam, maka semakin besar pula kandungan radikal bebas pada organ ikan nila. Antioksidan yang terkandung pada ekstrak faloak, dapat menurunkan kandungan radikal bebas pada organ. Konsentrasi ekstrak yang memberikan dampak penurunan kandungan radikal terbesar adalah konsentrasi 16.00mg/mL. Kata kunci : antioksidan, ESR, logam berat, organ ikan nila, radikal beba