Identifikasi Bacillus 6114-Rsmd Menggunakan 16s Rdna Dan Uji Aktivitas Sebagai Anti Bakteri Nosokomial

Penggunaan Bacillus sp. sebagai agen biokontrol mulai banyak diteliti karena mikroba ini mempunyai kelebihan seperti kemampuan untuk menghasilkan endospora sehingga mudah ditumbuhkan dan mampu bertahan dalam kondisi lingkungan yang ekstrim. Bakteri golongan Bacillus sp. yang mempunyai potensi sebagai agen biokontrol. Pengendalian biologis melalui penggunaan mikroorganisme antagonis alam telah muncul sebagai alternatif yang menjanjikan untuk pengelolaan lingkungan yang lebih rasional. Perlu dipertimbangkan isolat bakteri Bacillus strain rumah sakit yang secara genetik mampu hidup di lingkungan sumber infeksi nosokomial. Strain bakteri Bacillus sp. flora normal hasil dari pemeriksaan bakteri nosokomial di Rumah Sakit Mitra Delima, Rumah Sakit di daerah kabupaten Malang Jawa Timur, bakteri tersebut ditemukan diantara komunitas bakteri nosokomial. Bacillus 6114-RSMD merupakan bakteri flora normal yang disolasi dari ruang operasi rumah sakit, salah satu strain yang stres karena efek dari sering kontak dengan disinfektan dan sinar UV dalam proses pengendalian mikoorganisme patogen, sehingga mempunyai potensi penghasil Cell Free Supernatan (CFS) sebagai senyawa antibakteri nosokomial. Bacillus 6114-RSMD dikarakterisasi secara fenotipik dan dikonfirmasi dengan identifikasi secara filogenetik berdasarkan sekuen 16S rDNA, sehingga dapat diketahui jenis isolat dari bakteri tersebut hingga tingkat Genus dan Spesies. Bakteri tersebut kemudian ditumbuhkan untuk mengetahui kurva pertubuhan sehingga dapat ditentukan fase stasioner sebagai dasar untuk produksi CFS yang digunakan untuk uji antibakteri nosokomial. Pada metode Tube dilution test menunjukkan bakteri nosokomial Gram positif maupun bakteri Gram negatif di setiap peningkatan dosis CFS menunjukkan penurunan nilai OD, artinya CFS Bacillus 6114-RSMD kemungkinan bersifat bakterisidal dengan mengikat membran sel yang kaya akan fosfatidiletanolamin dan menghancurkan fungsi membran transport aktif serta sawar permeabilitas bakteri target nosokomial. Berdasarkan hasil Elektroforesis SDS-PAGE, Cell Free Supernatan (CFS) diketahui mempunyai berat molekul dari 14.27-71.90 kDa. x Komponen aktif yang bekerja sebagai peptide/ protein kationik larut air dengan berat molekul berkisar 6-16 kDa. Protein CFS Bacillus 6114-RSMD dengan berat molekul 14,27 kDa diperkirakan mempunyai aktivitas koagulan. Pada gel elektroforesis tampak sebagai band pita protein yang cukup lebar. Hal ini menunjukkan dalam band pita tersebut mungkin terkumpul beberapa protein berat molekul rendah. Aktifitas flokulasi dijelaskan sebagai akibat adanya massa dengan berat molekul rendah dan mempunyai muatan positif yang tinggi. Setelah SDS-PAGE selesai, pita protein dengan berat molekul rendah 14,27(15 kDa ) dipotong, gel pita protein dicuci dengan aquades steril untuk menghilangkan SDS dan Destaining. Gel dibenamkan dalam Cawan Petri yang berisi 10 ml Muller Hinton Agar yang mengandung 100 μl kultur bakteri target nosokomial 24 jam (OD 0,1/108 CFU / ml). Setelah beku cawan petri tersebut diinkubasi pada 37 0C selama 24 jam, dan ternyata didapatkan zona hambat yang cukup tinggi yakni MRSA dengan nilai rerata zona hambat 24,73 mm, Escherichia coli 19,96 mm, Klebsiella pneumoniae 30,37 mm, dan Pseudomonas aeruginosa 27,77 mm. Identifikasi Bacillus 6114-RSMD secara fenotip mengarah ke spesies Brevibacillus laterosporus, namun identifikasi secara fenotik dianggap kurang akurat, sehingga dilakukan konfirmasi dengan identifikasi secara filogenetik dengan menggunakan 16S rDNA. Berdasarkan sekuen 16S rDNA, Bacillus-6114-RSMD teridentifikasi sebagai Bacillus amyloliquefaciens