Merancang Suatu Sistem Untuk Pengelompokan Atau Penjurusan Kelas X Man Kunir Menggunakan Analisis Diskriminan Metode Fisher

Kasus penjurusan pada kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Atas atau di Madrasah Aliyah saat ini dilakukan mulai dari kelas X tidak lagi dilakukan di kelas XI seperti pada kurikulum sebelumnya. Kelompok peminatan yang ada di MAN Kunir di bagi menjadi 3 kelompok jurusan yaitu AGAMA, IPA, dan IPS. Selama ini permasalahan proses pengelompokan penjurusan di MAN Kunir masih menggunakan cara peminatan saja. Pada penelitian ini dilakukan analisis diskriminan yang merupakan salah satu metode yang sering digunakan dan dikembangkan pada bidang pengenalan pola. Analisis diskriminan sangat berguna untuk mengklasifikasikan suatu individu atau observasi ke dalam kelompok yang saling bebas (mutually exclusive/disjoint) dan menyeluruh (exhaustive) berdasarkan sejumlah variabel penjelas. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang atau menerapkan metode analisis diskriminan untuk pengelompokan atau penjurusan kelas X pada jurusan IPA, jurusan IPS dan jurusan Agama di kelas X MAN Kunir Blitar dan mengetahui tingkat akurasi sistem yang dapat mengelompokkan siswa dalam pemilihan jurusan berdasarkan nilai data yang ada. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata rapor semester 1 sampai 5 pada saat di SMP/MTs, yakni pelajaran agama, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PPKn, matematika, IPA, dan IPS, serta nilai IQ. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah hanya rata-rata nilai rapot mata pelajaran PPKN yang tidak memiliki perbedaan pada setiap jurusan. Data yang digunakan dalam penelitian ini tidak berdistribusi normal ganda dan matriks kovarian relatif sama adapun analisis diskriminan yang digunakan adalah analisis diskriminan linier fisher sehingga didapat 3 model untuk setiap jurusan. Berdasarkan model yang diperoleh 42.9% objek dapat diklasifikasikan secara tepat dari jumlah total objek. Terdapat 42 siswa yang seharusnya berada di jurusan IPA dan 45 siswa di jurusan IPS tetapi berada di jurusan agama. Terdapat 32 siswa yang seharusnya berada di jurusan agama dan 33 siswa di jurusan IPS tetapi berada di jurusan IPA. Terdapat 38 siswa yang seharusnya berada di jurusan IPS dan 39 siswa di jurusan IPA tetapi berada di jurusan IPS