Implementasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan Kota Baubau (Studi Pada Dinas Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman, Dan Pemadam Kebakaran (Kp3k) Kota Baubau)

Isu strategis dalam penanganan sampah menjadi skala prioritas demi kenyamanan dan kebersihan lingkungan sekitar tentunya perlu pengelolaan sampah dilaksanakan semaksimal mungkin. Kota Baubau memiliki peraturan daerah yang mengatur tentang persampahan, melalui Perda Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Persampahan. Dijabarkan dalam program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, bertujuan untuk meningkatkan kebersihan kota dari sampah. Berangkat dari persoalan pengelolaan sampah untuk menganalisis belum efektinya kebijakan pemerintah. Olehnya itu, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan pesampahan yang dilakukan oleh pemerintah Kota Baubau. Tujuan penelitian ini yakni : pertama, untuk mengidentifikasi dan menganalisis implementasi kebijakan Pengelolaan Persampahan; kedua, mengidentifikasi dan menganalisis peran aktor dalam pengelolaan persampahan Kota Baubau; ketiga, menganalisis faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan pengelolaan persampahan Kota Baubau. Penelitian ini menggunakan pendekatan qualitatif research. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara observasi, dokumentasi, serta dianalisis dengan menggunakan teknik analisa data model interaktif Miles Huberman dan Saldana, dan keabsahan data berdasarkan oleh uji yakni : kredibilitas, keteralihan, ketergantungan, dan kepastian. Tinjauan analisis dalam penelitian ini menggunakan model Implementasi kebijakan Edward III, yaitu : 1). Komunikasi, Sumberdaya, Disposisi dan Struktur Birokrasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan dalam hal komunikasi dalam internal Dinas Kebersihan yakni pelaksanaan program belum berjalan secara optimal, hal ini terlihat masih terdapat beberapa pasukan kuning yang enggan melakukan tugasnya untuk melakukan pengangkutan sampah, adapun komunikasi mengenai koordinasi yang dijalankan oleh Dinas Kebersihan P3K Kota Baubau dengan pihak instansi lain berjalan dengan baik. Dukungan sumber daya memberikan pengaruh besar terhadap tercapainya ataupun tidaknya suatu kebijakan pengelolaan persampahan di Kota Baubau. Kaitannya sumberdaya tersebut yakni sumberdaya manusia yakni pasukan kuning masih dikategorikan minim jumlahnya untuk melaksanakan program. Adapun terkait dengan sumberdaya lain yakni terkait sarana dan persampahan sejauh ini masih sebaga