Eksplorasi Pengalaman Korban Bullying Pada Kesehatan Jiwa Remaja Di Pesantren

Bullying yang terjadi di Indonesia banyak ditemukan di lingkungan sekolah baik formal maupun non formal. Menurut penelitian terdahulu kasus bullying yang sering terjadi sekitar 61 – 73 % dalam bentuk kekerasan, pemerasan, mengancam dan mengambil barang–barang, selebihnya merupakan kasus bullying dalam bentuk yang lain seperti cyber bullying. Tujuan dari penelitian ini untuk mengeksplorasi makna pengalaman hidup santri yang mengalami korban bullying di pesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi interpretif, teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam dan alat perekam suara. Analisa data pada penelitian ini menggunakan langkah Van Manen yaitu menggunakan tiga langkah holistik, rinci dan selektif. Partisipan pada penelitian ini adalah santri yang mengalami korban bullying di pesantren. Pemilihan partisipan dengan menggunakan purposive sampling dan perolehan data santri yang menjadi korban bullying didapatakan dari guru BK. Responden pada penelitian ini sebanyak 5 partisipan. Tema yang dihasilkan pada penelitian ini sebanyak 8 tema yaitu bullying dipahami karena adanya pertentangan yang tidak pernah usai, bullying dipahami sebagai tindakan untuk mengganggu, partisipan mendapat perilaku yang menyakitkan dari senior, partisipan merasa tertekan, partisipan kehilangan motivasi, berusaha mengamankan diri, partisipan mencari pertolongan dan tidak menyelesaikan masalah. Permasalahan yang dihadapi terkait perilaku bullying pada kesehatan jiwa remaja sangat kompleks. Kondisi ini akan terus berkelanjutan jika tidak segera dicarikan solusi untuk memutus mata rantainya mengingat bahaya dari perilaku bullying terhadap masalah kesehatan