Hubungan Persepsi Mutu Pelayanan Farmasi Rawat Jalan dengan Kepuasan Pasien di RS Baptis Batu : Peran Kepesertaan Asuransi

Kepuasan pelayanan farmasi bersifat multi dimensi. Ada tujuh dimensi mutu pelayanan farmasi yang diteliti yaitu sikap petugas, pemberian informasi obat, ketersediaan obat, fasilitas, lokasi, waktu tunggu pelayanan obat dan harga obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi dan tingkat kepuasan di masing-masing dimensi mutu pelayanan farmasi rawat jalan antara pasien yang terasuransi BPJS-K dan yang un-insured dan hubungan antara persepsi mutu pelayanan farmasi rawat jalan dengan tingkat kepuasan pasien yang terasuransi BPJS-K dan yang un-insured. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional selama bulan April 2015 di RS Baptis Batu. Jumlah sampel 170 terdiri dari 90 responden yang terasuransi BPJS-K dan 80 responden yang un-insured. Instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner dengan pengukuran lima skala likert. Uji beda persepsi mutu antara dua kelompok menggunakan t-test , uji beda tingkat kepuasan antara dua kelompok menggunakan Fisher`s exact test dan analisis korelasi menggunakan Sperman rho. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan pada persepsi mutu dimensi pemberian informasi obat , kecepatan waktu tunggu pelayanan obat , dan persepsi total antara pasien yang un-insured dan BPJS-K dengan nilai yang lebih baik pada pasien yang un-insured. Ada perbedaan yang signifikan pada tingkat kepuasan dengan hasil kepuasan pada pasien un-insured lebih tinggi daripada pasien BPJS-K di dimensi kecepatan waktu tunggu pelayanan obat. Terdapat korelasi positip antara persepsi mutu pelayanan farmasi rawat jalan dengan tingkat kepuasan pasien. Korelasi pada pasien yang un-insured lebih kuat dibandingkan pada pasien yang terasuransi BPJS-K. Kata kunci : dimensi mutu pelayanan, farmasi rawat jalan, kepuasan pasien, asuransi BPJS-