Akibat Hukum Wasiat Yang Berisi Penundukan Diri Pewasiat Muslim Terhadap Hukum Perwarisan Perdata Bilamana Sebagian Ahli Waris Muslim Mempertentangkan Pilihan Hukum Waris,

Permasalahan yang diteliti dalam tesis ini adalah apa akibat hukum wasiat yang berisi penundukan diri pewasiat Muslim terhadap hukum perwarisan perdata bilamana sebagian ahli waris Muslim mempertentangkan pilihan hukum waris? Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa akibat hukum wasiat yang berisi penundukan diri Pewasiat Muslim terhadap hukum perwarisan perdata dan menemukan solusi bilamana ada sebagian ahli waris Muslim mempertentangkan wasiat yang berisi penundukan diri pewasiat Muslim terhadap hukum perwarisan perdata yang dibuat untuk melindungi hak ahli waris non Muslim. Penelitian dalam tesis ini menggunakan penelitian hukum yuridis normatif, dengan pertimbangan titik tolak penelitian, akibat hukum wasiat yang berisi penundukan diri Pewasiat Muslim terhadap hukum perwarisan perdata untuk ahli waris yang kehilangan haknya karena perbedaan agama dengan pewaris, dimana wasiat tersebut ditentang oleh sebagian ahli waris Muslim dengan menggunakan pisau analisa Teori Keadilan Distributif John Rawl serta Teori Perlindungan Hukum Phillipus M. Hadjon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, masih terdapat kekosongan hukum dalam KHI mengenai pemberian wasiat oleh pewaris Muslim terkait masalah kewarisan beda agama. Di dalam KHI hanya diatur mengenai wasiat wajibah yang diberikan bagi anak angkat dan orang tua angkat, Sedangkan tidak ada aturan yang secara tegas mengatur persoalan penyelesaian pembagian harta waris melalui wasiat pewaris Muslim bagi ahli warisnya yang non Muslim. Wasiat yang berisi penundukan diri pewasiat Muslim pada Hukum Perwarisan Perdata dalam dalam konteks kewarisan beda agama, apabila dilihat dari sisi hukum positif dapat dilaksanakan sedangkan dari sisi hukum material Islam, wasiat tersebut dianggap tidak sah dan tidak dapat dilaksanakan, karena materi di dalam wasiat tersebut, dianggap bertentangan dengan asas hukum pemaksa (dwingendrecht) yang ada di dalam Al Qur‟an