Analisis Perencanaan Strategis Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas) (Studi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Kediri)

Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Kediri salah satunya adalah dengan pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat (PRODAMAS). Pelaksanaan Prodamas yang tepat sasaran dan sesuai tujuan harus dipersiapkan dengan matang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dalam tahap proses perencanaan. Dibutuhkan sebuah proses perencanaan strategis guna menghasilkan program yang benar-benar mampu bermanfaat bagi masyarakat. Proses perencanaan strategis yang dimaksud bukan saja dari sisi tahapan perencanaan tetapi juga substansi dan isi dari hasil perencanaan itu sendiri harus mampu menjawab segala tantangan dan ancaman kedepan. Penelitian tesis ini lebih berfokus pada perumusan sebuah program prioritas pembangunan daerah. Di dalam penelitian tesis ini menggunakan beberapa kajian teoritis antara lain: Faludi (1973:7-8) teori perencanaan terdiri dari dua tipe yaitu procedural theory dan substantive theory. Pernyataan Faludi tersebut dapat memberikan gambaran bahwa arah penulisan tesis ini lebih pada procedural theory. Dimana lebih menekankan pada sisi proses atau tahapan dalam perencanaan. Selain itu, juga terdapat pendapat Sjafrizal (2009) menunjukkan dalam perencanaan strategis harus mengenal terlebih dahulu medan yang akan dihadapi, selain itu juga harus mengetahui kemampuan organisasi. Dengan mengenal kemampuan diri, perencanaan strategis dapat diwujudkan secara rasional dan realistis sesuai dengan kapabilitas organisasi. Guna menghasilkan temuan dalam penelitian, dibutuhkan metode penelitian yang berguna sebagai alat untuk menuju hasil yang diharapkan. Penelitian tesis ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian tesis ini berada di Kota Kediri dimana situs penelitiannya berada di Bappeda Kota Kediri. Adapun analisis data yang digunakan adalah analisis data fenomenologi Bogdan dan Taylor (dalam Basrowi dan Suwandi, 2008) serta analisis SWOT (Rangkuti, 2002). Kedua analisis data tersebut sangat membantu dalam upaya menghasilkan temuan-temuan dalam penelitian. Adapun berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dihasilkan kesimpulan antara lain: 1) Proses perencanaan sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan hanya butuh peningkatan substansi dalam proses perencanaan, dibutuhkan juga pemikiran pemimpin daerah yang visioner dan mampu memahami kondisi internal maupun eksternal; 2) Terdapat 2 (dua) strategi yaitu Strategi Pemberdayaan masyarakat dan Strategi Kelembagaan dalam upaya mencapai keberhasilan Prodamas; dan 3) Berdasarkan analisis SWOT terdapat focus perhatian utama yaitu dari Ancaman dan Kelemahan. Jika tidak dapat diantisipasi hal tersebut dapat menghambat pencapaian keberhasilan Prodamas