Analisa Nilai Tukar Petani dan Konversi Lahan Pertanian terhadap Kemiskinan Sektor Pertanian di Indonesia.

Indonesia merupakan negara agraris dimana penduduknya masih banyak yang bergantung pada sektor pertanian. Kemiskinan sektor pertanian masih memiliki presentase tertinggi dibandingkan sektor lainnya. Besar kecilnya nilai tukar petani yang merupakan ukuran pendapatan riil dari usaha tani dan konversi lahan yang mengakibatkan berkurangnya lahan garapan petani menjadi penyebab kemiskinan sektor pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh langsung dan tak langsung antara nilai tukar petani dan konversi lahan pertanian terhadap kemiskinan sektor pertanian di Indonesia serta untuk melihat pola pengelompokan provinsi di Indonesia berdasarkan variabel nilai tukar petani, konversi lahan pertanian, tenaga kerja sektor pertanian dan produktivitas pertanian pada tahun 2009-2014. Penelitian ini menggunakan analisa jalur untuk menganalisa pengaruh langsung dan tak langsung antara nilai tukar petani dan konversi lahan pertanian terhadap kemiskinan sektor pertanian. Analisa selanjutnya menggunakan analisa klaster untuk melihat pola pengelompokan provinsi di Indonesia berdasarkan nilai tukar petani, konversi lahan pertanian, tenaga kerja sektor pertanian dan produktivitas pertanian Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tukar petani secara langsung berpengaruh negatif terhadap kemiskinan sektor pertanian dan secara tidak langsung melalui konversi lahan pertanian, tenaga kerja sektor pertanian serta produktivitas pertanian berpengaruh signifikan negatif terhadap kemiskinan sektor pertanian, sehingga total pengaruh nilai tukar petani bernilai signifikan negatif terhadap kemiskinan sektor pertanian. Sedangkan konversi lahan pertanian secara tidak langsung melalui produktivitas pertanian berpengaruh signifikan positif terhadap kemiskinan sektor pertanian. Pengelompokan provinsi dengan nilai tukar petani rendah, konversi lahan pertanian yang tinggi, jumlah tenaga kerja sektor pertanian yang rendah, produktivitas pertanian yang rendah dan tingkat kemiskinan sektor pertanian yang tinggi adalah Jambi, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah. Riau, Bengkulu, , Papua Barat, Papua. Aceh, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur