Pengaruh Aspek Fundamental Perusahaan dan Risiko Bisnis terhadap Financial Leverage (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011)

Latar belakang penelitian adalah financing decision penting bagi perusahaan untuk mendukung kebijakan preferensi pendanaan dalam membiayai kegiatan investasi dan operasional. Penelitian ini berpandangan pada Pecking Order Theory , dengan demikian perusahaan hendaknya lebih mengutamakan pendanaan yang bersifat internal daripada pendanaan yang bersumber dari pinjaman dan penerbitan saham baru. Preferensi urutan pendanaan difokuskan pada financial slack yang cukup untuk mendanai kegiatan perusahaan dengan harapan dapat memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Penggunaan leverage selain dapat meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham, sebaliknya leverage juga dapat meningkatkan risiko kerugian. Beberapa aspek fundamental perusahaan yang diprediksikan mempengaruhi besarnya tingkat financial leverage yang diproksikan melalui debt to assets ratio antara lain ukuran perusahaan, struktur aktiva, return on assets , dan current ratio . Sedangkan aspek non fundamental yang diperkirakan memiliki pengaruh terhadap debt to assets ratio adalah risiko bisnis. Mengacu pada kesenjangan preferensi pendanaan tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai ukuran perusahaan, struktur aktiva, return on assets , current ratio , dan risiko bisnis yang diperkirakan memiliki pengaruh terhadap debt to assets ratio. Penulisan Tesis dengan judul “Pengaruh Aspek Fundamental dan Risiko Bisnis Terhadap Financial Leverage ” merupakan sebuah studi dengan kajian khusus terhadap beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya penggunaan tingkat financial leverage pada perusahaan manufaktur di sektor aneka industri yang listing di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-2011. Rumusan masalah dalam penelitian ini: Apakah variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap debt to assets ratio (DAR)?; Apakah variabel struktur aktiva berpengaruh negatif terhadap debt to assets ratio (DAR)?; Apakah variabel return on assets (ROA) berpengaruh negatif terhadap debt to assets ratio (DAR)?; Apakah variabel current ratio (CR) berpengaruh negatif terhadap debt to assets ratio (DAR)?; Apakah variabel risiko bisnis berpengaruh negatif terhadap debt to assets ratio (DAR)?; dan Variabel mana yang pengaruhnya paling dominan terhadap debt to assets ratio (DAR) diantara variabel ukuran perusahaan, struktur aset, return on assets (ROA), current ratio (CR) dan risiko bisnis?. Tujuan penelitian: Menganalisis dan menjelaskan pengaruh negatif ukuran perusahaan terhadap debt to assets ratio (DAR); Menganalisis dan menjelaskan pengaruh negatif struktur aktiva terhadap debt to assets ratio (DAR); Menganalisis dan menjelaskan pengaruh negatif return on assets (ROA) terhadap debt to assets ratio (DAR); Menganalisis dan menjelaskan pengaruh negatif current ratio (CR) terhadap debt to assets ratio (DAR); Menganalisis dan menjelaskan pengaruh negatif risiko bisnis terhadap debt to assets ratio (DAR); Menganalisis dan menjelaskan variabel yang pengaruhnya paling dominan terhadap debt to assets ratio (DAR) diantara variabel ukuran perusahaan, struktur aset, return on assets (ROA), current ratio (CR) dan risiko bisnis . Kerangka konseptual dalam penelitian yaitu menjelaskan pengaruh aspek fundamental perusahaan yang meliputi ukuran perusahaan, struktur aset, return on assets (ROA) dan current ratio (CR) serta risiko bisnis terhadap debt to assets ratio (DAR). Berdasarkan rumusan masalah dan pengembangan kerangka konseptual, maka hipotesis yang diajukan adalah: H1: Ukuran perusahaan, berpengaruh negatif terhadap debt to assets ratio (DAR); H2: Struktur aktiva berpengaruh negatif terhadap debt to assets ratio (DAR); H3: Return on assets (ROA) berpengaruh negatif terhadap debt to assets ratio (DAR); H4: Current ratio (CR) berpengaruh negatif terhadap debt to assets ratio (DAR); H5: Risiko bisnis berpengaruh negatif terhadap debt to assets ratio (DAR); H6: Ukuran perusahaan berpengaruh paling dominan terhadap debt to assets ratio (DAR). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian explanatory . Populasi penelitian yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang bergerak di sektor aneka industri dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2007-2011 dengan total sampel berjumlah 20 perusahaan. Variabel independen yang diteliti antara lain ukuran perusahaan, struktur aktiva, return on assets (ROA), current ratio (CR) dan risiko bisnis, sedangkan variabel dependen menggunakan debt to assets ratio (DAR). Analisis data yang digunakan terdiri dari dua metode yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Statistik deskriptif yang digunakan misalnya min, max, mean dan standar deviasi. Statistik inferensial digunakan untuk mengetahui variabel independen yang mempengaruhi secara signifikan terhadap debt to assets ratio dengan menggunakan regresi linear berganda. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F (secara simultan), uji t (secara parsial), dan uji derajat determinasi. Pengujian terhadap gejala asumsi klasik yang dapat terjadi pada model regresi linier berganda yaitu normalitas, multikolinearitas, heteroskedasitas dan autokorelasi. Hasil analisis data pada uji F membuktikan bahwa secara simultan variabel independen (Ukuran Perusahaan (X1), Struktur Aktiva (X2), Return on assets (X3) Current Ratio (X4), dan Risiko Bisnis (X5)) berpengaruh signifikan terhadap Debt to Assets Ratio (Y). Pengujian secara parsial (Uji t) membuktikan bahwa Struktur aktiva (X2), Current ratio (X4) dan Risiko bisnis (X5) secara parsial berpengaruh signifikan negatif terhadap variabel DAR (Y). Sedangkan, Ukuran perusahaan (X1) dan Return on assests (X3) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel DAR (Y).Variabel bebas yang paling dominan pengaruhnya terhadap variabel terikat ( debt to assets ratio/ DAR) adalah Current ratio (X4)