Rancangan Model Pemberdayaan Pelaku UKM Dalam Upaya Penanggulangan Kemiskinan Dengan Berbasis Zakat Produktif.

Penelitian ini menggunakan teori modal sosial dan pemberdayaan masyarakat sebagai alat analisanya, sedangkan jenis penelitiannya berjenis deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Temuan dalam penelitian ini adalah : 1) Berdasarkan penelitian BAZNAS dan IPB pada tahun 2012 potensi zakat di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 217 triliun, khusus untuk Jawa Timur saja sebesar 15 triliun, tentu saja nilai sebesar itu sangat potensial dalam membantu program penanggulangan kemiskinan, 2) Semua SKPD di lingkungan Pemprov Jatim sudah menyalurkan zakatnya ke BAZNAS Jatim, 3) BAZNAS Provinsi Jatim belum pernah berkoordinasi sama sekali dengan PEMPROV Jatim dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan, 4) Zakat yang dibayarkan muzakki melalui lembaga amil zakat yang telah diakui dan disahkan oleh Pemerintah dapat mengurangi penghasilan kena pajak dari muzakki yang bersangkutan. Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah : 1) Dalam pengumpulan zakat ada tiga cara yang bisa dilakukan, yaitu muzakki/donatur datang setor langsung ke BAZ atau transfer ke rekening BAZNAS Provinsi Jatim, diambil petugas juru pungut (jungut) ke rumah/alamat muzakki, dan yang terakhir yaitu dikumpulkan melalui bendahara gaji atau UPZ (Unit Pengumpul Zakat) di masing-masing instansi kerjanya, lalu UPZ menyetorkannya ke BAZNAS Provinsi Jatim atau diambil petugas jungut ke UPZ yang bersangkutan. 2) Secara umum implikasi penyaluran zakat produktif dalam bentuk bantuan modal bergulir terhadap peningkatan keadaan ekonomi pelaku UKM di lokasi penelitian (Keputran Panjunan) cenderung cukup baik, tergantung bagaimana kreatifitas individu yang mengelolanya. 3) Dalam perancangan model pemberdayaan pelaku UKM berbasis zakat produktif diperlukan sinergitas yang kontinyu antara Pemerintah Provinsi Jatim dengan BAZNAS Provinsi Jatim