Model Persediaan Eoq Multi Item Dengan Mempertimbangkan Faktor Dead Stock Dan Safety Stock Pada Stochastic Demand

Rumah sakit adalah suatu perusahaan yang memberikan jasa pengobatan, perawatan, dan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Salah satu pelayanan kesehatan rumah sakit adalah pelayanan obat-obatan pada waktu, dosis, dan cara pemakaian yang tepat. Permasalahan yang sering terjadi di rumah sakit khususnya bagian farmasi adalah kelebihan persediaan yang ditandai dengan obat yang menumpuk di gudang (dead stock). Permasalahan lainnya adalah kekurangan persediaan obat yang disebabkan oleh ketidakpastian permintaan (stochastic demand) sehingga diperlukan persediaan cadangan (safety stock). Oleh karena itu, diperlukan suatu model dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, yaitu menggunakan model EOQ multi item dengan mempertimbangkan faktor dead stock dan safety stock pada stochastic demand. Hasil dari penelitian ini adalah rumah sakit dapat melakukan pemesanan obat setiap siklus dengan kuantitas optimal untuk jenis obat Aspilet, Clopidogrel 75 mg, Canderin 8 mg, Kendarone 200 mg, dan Farsorbid 5 mg. Rumah sakit juga dapat menjamin pemenuhan permintaan obat bagi pasien dengan menyimpan persediaan cadangan, sehingga memperkecil peluang kehabisan atau kekurangan persediaan obat. Selain itu, rumah sakit juga dapat melakukan pemesanan kembali jika jumlah obat yang tersisa di gudang penyimpanan mencapai titik batas pemesanan kembali. Rumah sakit sebelum menerapkan model mengeluarkan biaya sebesar Rp665.271.718,40, sedangkan setelahnya berkurang menjadi Rp631.539.165,60. Jadi, dengan menerapkan model ini, rumah sakit dapat menurunkan total biaya persediaan sebesar Rp33.732.552,80 dalam setahun. Terdapat selisih total biaya persediaan yang cukup signifikan yaitu sebesar 5,07%