Restricted Maximum Likelihood Estimation (Reml) Pada Rancangan Tersarang

Analisis ragam menggunakan Metode Kuadrat Terkecil (MKT) sebagai penduga komponen ragam merupakan metode yang sering digunakan oleh peneliti. Tetapi, MKT tidak memungkinkan terjadi perubahan ragam sehingga dapat menyebabkan penduga ragam negatif. Tidak seperti MKT, Restricted Maximum Likelihood Estimation atau REML dapat digunakan meskipun terjadi perubahan struktur ragam. Penelitian ini menguji kebaikan model antara ragam sama dengan ragam berubah menggunakan analisis Efisiensi Relatif (ER). Apabila didapatkan kesimpulan ragam sama lebih baik, maka kedua metode dapat dibandingkan. Namun ketika ragam berubah lebih baik, maka kedua metode tidak dapat dibandingkan atau MKT tidak dapat digunakan karena terdapat perubahan ragam. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Tersarang RAK dua faktor. Faktor utama berupa dua olahan kedelai, sedangkan faktor tersarang merupakan tiga berat kedelai dan terdapat empat kelompok bobot kelinci. Berdasarkan hasil analisis ER, pertambahan bobot kelinci mampu menjelaskan penduga ragam galat sebesar 88.21% dan penduga ragam kelompok sebesar 60.09%, sedangkan penduga ragam galat pada bobot lahir kelinci mampu menjelaskan sebesar 88.23% dan 76.05% keragaman kelompok bobot kelinci. ER penduga ragam pertambahan bobot kelinci maupun bobot lahir kelinci menunjukkan kurang dari 100% dan hasil pendugaan ragam kedua metode tidak berbeda, maka penduga ragam menggunakan REML sama efisien dengan MKT ketika MKT menghasilkan penduga ragam negati