Analisis Variasi Genetik Cabai Rawit (Capsicum spp.) Komersial di Kota Malang Berdasarkan Karakter Morfologi

Cabai merupakan tanaman genus Capsicum dari famili Solanaceae yang populer karena kepedasannya dan dikonsumsi oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Salah satu jenis cabai komersial di pasar-pasar tradisional di Kota Malang adalah cabai rawit. Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) yang dikomersialkan memiliki perbedaan morfologi buah yang cukup besar, namun untuk penyebutannya hanya disebut sebagai cabai rawit atau cabai saja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variasi morfologi pada cabai rawit komersial Malang. Bahan tanaman adalah enam genotipe cabai rawit komersial yang memiliki morfologi buah berbeda. Cabai ditanam dalam polybag hingga berbuah dan siap panen. Pengamatan morfologi kualitatif dan kuantitatif dilakukan pada fase vegetatif dan reproduktif. Pengamatan morfologi dilakukan dengan mengacu kepada Descriptors for Capsicum (IPGRI, AVRDC, CATIE, 1995) sebanyak 55 karakter morfologi. Ditemukan adanya variasi kualitatif dan kuantitatif pada karakter morfologi pada keenam genotipe cabai rawit baik pada fase vegetatif maupun generatif. Variasi karakter kualitatif terdapat pada karakter warna hipokotil, bentuk daun kotiledon, warna batang, warna nodus, bulu batang, warna daun, bentuk daun, bulu daun, warna korola, warna antera, warna filamen, konstriksi annular, warna buah mentah, bentuk buah, bentuk pangkal buah, ujung buah, korugasi pada irisan melintang, permukaan buah, dan warna biji. Variasi pada karakter kuantitatif terdapat pada panjang dan lebar daun kotiledon, panjang dan lebar daun dewasa, jumlah bunga per aksil, panjang dan lebar buah, berat buah, panjang tangkai buah, ketebalan daging buah, jumlah lokulus, panjang plasenta, jumlah biji, serta diameter biji. Variasi berdasarkan analisis dendrogram cukup besar (indeks similaritas 0,50-0,76). Morfologi genotipe 2 dan Genotipe 4 memiliki lebih banyak persamaan dibandingkan genotipe lainnya (indeks similaritas 0,76). Genotipe 3 memiliki morfologi dengan perbedaan paling besar dibandingkan genotipe lainnya (indeks similaritas 0,50)