Regenerasi In Vitro Serai Wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle) Secara Organogenesis Langsung dari Eksplan Batang Basal dan Tidak Langsung Menggunakan Eksplan Kalus

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode regenerasi sera i wangi secara in vitro melalui organogenesis langsung dan tidak langsung dari eksplan batang basal pada media dengan penambahan jenis dan konsentrasi auksin dan sitokinin. Kalus diinduksi pada media MS dengan penambahan 2,4-D (0, 0.25, 0.5, 0.75 dan 1 mg/L) dari eksplan batan g basal. Regenerasi tunas diinisiasi dari eksplan batang basal atau kalus yang dikultur pada media MS dengan kombinasi NAA (0, 0.1 dan 0.3 mg/L) dan kinetin (0.5 dan 1 mg/L). Inisiasi akar dan regenerasi plantlet diperoleh dari tunas yang dikultur pada media MS tanpa atau dengan penambahan NAA atau IBA (0, 0.5 dan 1 mg/L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan dan pertumbuhan kalus dipengaruhi oleh konsentrasi 2,4-D pada media MS. Pertumbuhan kalus terbaik terdapat pada eksplan batang basal yang dikultur pada media MS dengan penambahan 2,4-D 0.75 mg/L. Zat pengatur tumbuh NAA dan kinetin pada media MS mampu menginduksi tunas dari eksplan kalus dan batan g basal serai wangi. Regenerasi tunas serai wangi melalui organogenesis tidak langsung dari eksplan kalus menghasilkan rata- rata jumlah tunas tiap eksplan lebih banyak tetapi waktu muncul tunas lebih lama dibandingkan organogenesis langsung dari eksplan batang basal. Jumlah tunas terbanyak dari eksplan kalus yaitu pada media MS dengan kombinasi NAA 0.1 mg/L dan kinetin 1 mg/L sedangkan dari eksplan batang basal dengan kombinasi NAA 0.3 mg/L dan kinetin 1 mg/L. Regenerasi plantlet diperoleh dari tunas yang dikultur pada media MS tanpa atau dengan penambahan NAA atau IBA. Media dengan penambahan NAA atau IBA menghasilkan plantlet dengan jumlah akar yang lebih banyak dibandingkan media tanpa penambahan NAA atau IBA. Persentase hidup plantlet yang diaklimatisasi pada media tanam tanah sebesar 62.5%