Pengaruh Pemberian Ekstrak Bengkoang (Pachyrhizus erosus L) Terhadap Profil Protein dan Histologi Uterus Tikus Putih (Rattus norvegicus) Menopause

Menopause disebabkan karena berkurangnya hormon estrogen sehingga ovarium tidak berfungsi optimal. Penurunan kadar estrogen juga menyebabkan penipisan dinding endometrium dan lapisan epitel pipih berlapis vagina. Penurunan kadar esterogen dapat diminimalisir dengan fitoestrogen. Menopause juga akan menurunkan konsentrasi reseptor estrogen (RE) α pada uterus yang mengakibatkan meningkatnya kehadiran senyawa oksigen reaktif (ROS). Adanya ROS menyebabkan modifikasi pada protein uterus ditunjukkan dengan terjadinya perubahan struktur protein atau degradasi protein. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bengkoang terhadap profil protein uterus menggunakan metode SDS PAGE yang didasarkan pada pemisahan protein berdasarkan berat molekulnya akan mempermudah penentuan berat molekul relative protein dan pengamatan histopatologi uterus dengan metode Hematoxylin-Eosin (HE) untuk mengetahui dan mengidentifikasi secara kualitatif perubahan dinding endometrium uterus. Pada penelitian ini digunakan 20 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu, kontrol negatif (sehat), kontrol positif (diovariektomi), kelompok dengan pemberian terapi 0,4 mL/BB, kelompok dengan pemebrian terapi 0,8 mL/BB, kelompok dengan pemberian terapi 1,2 mL/BB. Hasil pemberian terapi ekstrak bengkoang yang mengandung fitoestrogen mampu menginduksi degradasi protein reseptor estrogen (RE) sehingga profil protein terapi perlahan kembali normal, dimana pita protein pada terapi 3 memiliki kemiripan dengan pita protein tikus normal..serta untuk menggantikan estrogen untuk mengurangi keluhan menopause yang terdiri dari penipisan simple columnar ephitelium dan ketidak teraturan susunan kelenjar endometrium