Studi Pemberian Fraksi n-heksan dari Ekstrak Metanol Daun Ruellia tuberossa L Terhadap Aktivitas α-amilase dalam Usus Tikus Putih (Rattus norvegicus) dan Kadar Malondialdehid pada Tikus Diabetes Melit

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fraksi n-heksan ekstrak metanol daun Ruellia tuberossa L. terhadap aktivitas enzim α-amilase usus tikus putih (Rattus norvegicus) dan kadar malondialdehid tikus DM hasil induksi MLD-STZ dengan dosis 20mg/kgBB. Pada penelitian ini tikus putih dibagi menjadi 3 kelompok yakni kelompok sehat (tanpa induksi STZ), kelompok sakit (diinduksi MLD-STZ), kelompok terapi (diinduksi MLD-STZ dan terapi). Terapi yang diberikan berupa fraksi n-heksan ekstrak metanol daun Ruellia tuberossa L. secara oral selama 14 hari. Pengujian aktivitas enzim α-amilase menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada λ=550nm. Pengukuran kadar malondialdehid dilakukan menggunakan metode TBA (Thibarbituric Acid). Hasil penelitian ini didapatkan rataan aktivitas enzim α-amilase pada organ Duodenum berturut-turut berdasarkan kelompok perlakuan adalah 0,881 ± 0,084 μmol/mL.menit, 1,205 ± 0,036 μmol/mL.menit, dan 0,912±0,104 μmol/mL.menit. Organ Jejunum didapatkan hasil berturut-turut 0,608±0,075 μmol/mL.menit, 0,994±0,058 μmol/mL.menit, dan 0,494±0,050 μmol/mL.menit. Untuk organ Ileum didapatkan hasil berturut-turut 0,255±0,035 μmol/mL.menit, 0,502±0,031 μmol/mL.menit, dan 0,378±0,043 μmol/mL.menit. Rataan kadar MDA pada organ Duodenum berturut-turut berdasarkan kelompok perlakuan 4,551±0,271 μg/mL, 7,467±0,172 μg/mL, dan 5,279±0,222 μg/mL. Untuk organ Jejunum didapatkan hasil berturutturut 4,072±0,149 μg/mL, 7,508±0,190 μg/mL, 4,616±0,185 dan μg/mL. Untuk organ Ileum didapatkan hasil berturut-turut 4,271±0,125 μg/mL, 7,256±0,187 μg/mL, dan 5,350±0,195 μg/mL. Pemberian terapi dapat menurunkan kadar MDA pada usus tikus terapi organ Duodenum sebesar 29,30 %, Jejunum 38,52 %, dan Ileum 26,26 %