Pendeteksian Radikal Bebas Pada Asap Rokok Dengan Menggunakan Electron Spin Resonance (Esr) Leybold Heracus

Radikal bebas merupakan senyawa yang sangat reaktif. Radikal bebas dapat membentuk ikatan dengan lipid, protein maupun DNA sehingga radikal berbahaya bagi sel. Contoh sumber radikal bebas asap rokok. Untuk mendeteksi radikal bebas pada asap rokok digunakan ESR Leybold Heracus. Radikal bebas dapat diketahui melalui perolehan nilai faktor g dari sampel asap rokok, sehingga jenis radikal pada asap rokok pun dapat diidentifikasi. Sampel yang diamati merupakan sampel dari asap rokok jenis putih dan kretek. Pengukuran dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan cara menarik asap langsung ke dalam tabung pengukuran dan dengan cara meniupkan asap rokok yang telah ditampung sebelumnya ke dalam tabung pengukuran. Pengukuran dilakukan pada asap rokok secara langsung tanpa diendapkan terlebih dahulu dengan spin traping . Pada pengukuran ini diperoleh resonansi dengan nilai faktor g pada nilai 1,5-2,2. Dimana jenis radikal yang dideteksi pada rokok kretek merupakan radikal yang berikatan dengan logam mangan (Mn), radikal karbon dioksida (CO2), dan oksigen (O2), sedangkan pada rokok putih diperoleh radikal dengan jenis ikatan tembaga (Cu), serta radikal karbon dioksida (CO2), sulphate (SO4), dan radikal pusat karbon (C*). Pada dua jenis rokok ditemukan satu jenis radikal yang sama yaitu karbon dioksida (CO2). Jenis radikal yang terdeteksi merupakan radikal dengan jenis radikal inorganik dan radikal organik. Kedua metode pengukuran yang digunakan tidak memberikan perbedaan yang signifikan (kata kunci : asap rokok, elektron spin resonansi (esr), faktor g, radikal bebas