Pengaruh Temperatur Reaksi Nitrasi Terhadap Karakter nitroselulosa Hasil Sintesis Dari Serat Kapas, Kapuk, dan α-selulosa

Telah dilakukan penelitian pembuatan nitroselulosa dari bahan baku selulosa menggunakan campuran HNO3 dan H2SO4. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur reaksi nitrasi terhadap karakter nitroselulosa hasil sintesis dari serat kapas, kapuk, dan α-selulosa. Reaksi nitrasi dilakukan dengan menggunakan campuran HNO3 dan H2SO4 dengan perbandingan mol 0,5:0,3 (20,9 mL larutan HNO3 65% (b/b) dan 27,7 mL larutan H2SO4 95-97% (b/b)), dengan variasi temperatur reaksi (10, 20, 25, 30, 35, 40, dan 45)oC, serta lama nitrasi selama 60 menit. Karakterisasi nitroselulosa hasil sintesis dilakukan melalui interpretasi gugus fungsi dari spektrum FTIR nitroselulosa dan membandingkannya dengan spektrum FTIR sampel selulosa sebelum di nitrasi, serta menentukan persentase mol nitrogen dalam nitroselulosa hasil sintesis menggunakan metode rasio absorbansi dari spektrum FTIR. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis dari spektrum FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi nitro dalam nitroselulosa hasil sintesis. Persentase mol nitrogen cenderung meningkat dengan meningkatnya temperatur reaksi. Sebaliknya, akan menurun setelah temperatur optimum tercapai. Temperatur optimum untuk reaksi nitrasi selulosa dari serat kapas adalah 25oC dengan persentase mol nitrogen sebesar 62,49% dan derajat subtitusi (DS) 1,87; untuk nitrasi selulosa dari serat kapuk adalah 30oC dengan persentase mol nitrogen sebesar 44,71% dan DS 1,34 serta nitrasi selulosa dari α-selulosa serat kapuk adalah 20oC dengan persentase mol nitrogen sebesar 36,94% dan DS 1,11