Penerapan Modifikasi Fungsi F Pada Algoritma Blowfish Untuk Enkripsi Dan Dekripsi File Teks

Kriptografi sangat krusial dalam penyebaran informasi, khususnya informasi yang bersifat rahasia. Semakin penting dan rahasia informasi tersebut, maka semakin besar kemungkinannya untuk diserang oleh para intruder. Ketika suatu algoritma kripografi sudah dapat dipecahkan, maka diperlukan algoritma-algoritma baru yang lebih handal agar keamanan data tetap terjaga. Hal ini menyebabkan kriptografi tak akan pernah berhenti berkembang. Diantara algoritma yang telah dikembangkan yaitu Blowfish. Di dalam algoritma Blowfish terdapat proses komputasi yang dinamakan fungsi F yang memegang peranan yang sangat penting. Algoritma Blowfish dipublikasikan secara bebas tanpa paten. Hal ini memungkinkan semua pihak untuk melakukan modifikasi terhadap algoritma Blowfish. Menurut penelitian Krishnamurthy, Ramaswamy, Leela, dan Ashalatha pada tahun 2008, waktu proses enkripsi Blowfish bisa dioptimasi dengan cara mengubah fungsi F. Pada penelitian ini akan dibangun sebuah perangkat lunak untuk mengimplementasikan kemampuan metode Blowfish modifikasi fungsi F dalam menangani keamanan data. Selain itu sebuah analisis juga akan dilakukan untuk mengetahui keefektifan waktu proses, konsistensi ukuran file, dan menghitung prosentase avalanche effect untuk mengetahui ketahanan dari metode Blowfish modifikasi fungsi F. Dari uji coba yang telah dilakukan diketahui bahwa ukuran file setelah dienkripsi bertambah sekitar 8 hingga 15 byte. Kecepatan waktu proses enkripsi pada data sebesar 100 KB adalah 714,404 milidetik dan waktu proses dekripsi untuk data sebesar 100 KB adalah 728,867 milidetik. Ketahanan algoritma Blowfish modifikasi fungsi F cukup handal, dengan prosentase avalanche effect pengubahan 1 bit hampir mencapai 45%