Karakterisasi Timah Aluvial Menggunakan Sub Bottom Profiler (SBP) Di Daerah Perairan Laut Belitung Timur

Kegagalan penggalian di daerah perariran laut Belitung Timur tahun 1985 merupakan tantangan bagi eksplorasi khususnya dalam analisa dan interpretasi, ketelitian pemboran dan ketepatan posisi. Mengingat kondisi cadangan timah di laut Belitung secara geologis berbeda dengan daerah lain maka perlu dilakukan penelitian di setiap lokasi yang dapat dipakai sebagai model, sehingga dapat membantu keberhasilan operasi laut yang selama ini sering mengalami kegagalan produksi. Seismik refleksi merupakan metode yang lebih mampu menghasilkan data pengamatan yang dapat diinterpretasikan dengan lebih jelas. Salah satu alat yang menggunakan prinsip seismik refleksi adalah Sub Bottom Profiler (SBP). Sub Bottom Profiler menggunakan navigasi suara dan sonar system untuk mengumpulkan informasi kedalaman. Sistem ini didasarkan pada prinsip ketika sebuah sinyal dikirimkan melalui air maka sinyal itu akan terpantulkan ketika mengenai sebuah benda. Dari pengukuran di lapangan, sub bottom profiler menghasilkan rekaman berupa grafis dari tiap – tiap lintasan. Karakter hasil rekaman merupakan interpretasi gambaran mengenai struktur geologi permukaan bawah laut Belitung Timur. Dari gambaran tersebut dapat diperoleh informasi mengenai cadangan timah di laut Belitung Timur, baik berupa kedalaman, jenis sedimen, penyebaran sedimen, dan ketebalan sedimen sehingga dapat dijadikan acuan untuk menentukan lokasi pengeboran (propose drill)