Karakteristik Jaringan Otak Menggunakan Teknik Relaksometri T2 pada Magnetic Resonance Imaging (MRI) 0,5T

Peran teknologi pencitraan dalam bidang medis sangat penting, hal ini disebabkan citra berperan penting dalam diagnosis suatu penyakit. Salah satunya adalah magnetic resonance imaging (MRI). MRI merupakan alat pencitraan diagnostik medis yang terbaik saat ini, karena MRI mempunyai kelebihan, yaitu tidak menggunakan radiasi pengion dan dapat memberikan hasil citra jaringan lunak. Oleh karena itu MRI sangat cocok untuk pemeriksaan kepala/otak. Hasil citra MRI ditentukan oleh parameter-parameter yang terdapat pada komputer, salah satunya adalah T2 (waktu relaksasi tranversal). Parameter T2 selama ini digunakan untuk pengukuran secara kualitatif (citra) saja. Oleh karena itu pada penelitian ini digunakan pengukuran secara kuantitatif yaitu dengan teknik relaksometri T2 yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik suatu jaringan otak. Teknik relaksometri T2 ini dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan antara jaringan normal (white matter ) dan ab normal (tumor), sehingga dapat memberikan informasi yang lebih pada pasien. Teknik relaksometri T2 ditentukan dengan menghitung nilai T2 dan dari bentuk kurva eksponensial T2 antara TE (time echo ) dan sinyal. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa nilai T2 pada tumor lebih besar dibandingkan dengan white matter, yang artinya tumor memiliki kandungan air yang lebih banyak dibandingkan dengan jaringan white matter . Hasil ini didukung dengan bentuk kurva eksponensial menurun yang didapat, pada uji statistik yang dilakukan, didapatkan hasil dengan nilai sign.(2-tailed) < ?yang artinya antara jaringan white matter dan tumor memiliki perbedaan yang berarti sehingga memperkuat dugaan dari hasil perhitungan relaksometri T2