Peningkatan nilai ekonomi mengkudu (Morinda citrifolia L.) sebagai upaya peningkatan apresiasi terhadap tanaman obat Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan buah Mengkudu maupun daun Cincau Hijau, mengetahui cara pengolahan buah Mengkudu dan daun Cincau Hijau menjadi produk olahan, yaitu Cincau-noni , mengetahui permintaan konsumen dan prospek usaha produk olahan Cincau-noni , serta mengetahui dampak wirausaha Cincau-noni terhadap konservasi Mengkudu. Penelitian dilakukan selama bulan Juni 2007 sampai Februari 2008. Metode yang dilakukan adalah survey yang meliputi pembagian kuisioner dan wawancara secara langsung, dan pemasaran produk Cincau-noni dengan penghitungan keuntungan yang dilakukan secara berkala. Data dianalisis dengan statistik sederhana dan dipresentasikan dalam bentuk tabel dan grafik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada 300 orang yang tersebar di Kota Malang, dapat diketahui bahwa masih rendahnya tingkat konsumsi masyarakat terhadap buah Mengkudu (27,3%) walaupun sebagian besar telah mengetahui manfaatnya (79,3%). Berbeda dengan Cincau Hijau yang telah dikenal oleh sebagian masyarakat sebagai minuman penyegar (82,0%) hanya sebagian kecil yang mengetahui bahwa Cincau Hijau memiliki banyak manfaat bagi tubuh (20,3%). Penelitian ini telah mengembangkan produk olahan Cincau-noni yang digemari oleh masyarakat (93,7%) dan memiliki nilai jual yang tinggi yang dibuktikan dengan adanya keuntungan penjualan pada setiap periode. Kontribusi laba tertinggi terdapat pada bulan Agustus (33,0%) dan laba terendah didapatkan pada bulan Oktober (8,6%) dikarenakan adanya libur hari raya selama 13 hari. Analisis kelayakan usaha Cincau-noni adalah sebesar 1,5 yang mengindikasikan bahwa usaha ini layak untuk terus dilakukan pengembangannya. Pengolahan buah Mengkudu adalah sebagai upaya pemasyarakatan buah Mengkudu agar tidak mengalami kelangkaan/kepunahan mengingat potensi yang besar dimiliki oleh tanaman ini terutama dalam bidang kesehatan