Pengaruh Co2+ terhadap Kandungan Kuersetin pada Kalus Teh (Camellia sinensis L.O. Kuntze)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Co 2+ terhadap pertumbuhan kalus teh selama 8 minggu dan kandungan flavonoid dan kuersetin kalus teh pada lama kultur 4 dan 8 minggu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah RAL faktorial, 2 faktor yaitu konsentrasi Co2+ dan lama kultur. Elisitasi dilakukan dengan mengkultur kalus pada medium induksi (Co2+ 0 ppm) dan dengan penambahan Co2+ 1, 5, 10 ppm selama 4 dan 8 minggu. Kalus diinduksi dari eksplan daun teh yang dikultur pada medium induksi kalus (MS + 2,4-D 1 ppm + kinetin 1 ppm). Pertumbuhan kalus diamati setiap 2 minggu sekali selama 8 minggu dan analisis kandungan flavonoid dan kuersetin dilakukan pada kalus yang sudah dielisitasi Co2+ pada lama kultur 4 dan 8 minggu. Data dianalisis dengan Uji Anova, jika terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan dengan tingkat signifikansi 5 %. Pertumbuhan kalus pada medium induksi (Co2+ 0 ppm) dan dengan penambahan Co2+ meningkat seiring bertambahnya lama kultur. Penambahan Co2+ pada medium induksi menurunkan berat basah dan kering kalus pada lama kultur 4 dan 8 minggu. Kalus kontrol mempunyai kandungan flavonoid dan kuersetin yang lebih kecil dibandingkan dengan daun teh. Penambahan Co2+ pada medium induksi tidak berpengaruh terhadap kandungan flavonoid, akan tetapi cenderung menurunkan kandungan kuersetin pada kalus teh. Kandungan kuersetin pada kalus yang dielisitasi 4 minggu cenderung mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya konsentrasi Co2+ yang ditambahkan pada medium induksi. Kandungan flavonoid kalus pada medium kontrol (medium induksi) dan penambahan Co2+ pada lama kultur 4 minggu lebih tinggi dibandingkan dengan lama kultur 8 minggu