Model distribusi LAG

Dalam data deret waktu dikenal istilah “lag” yang sering diterjemahkan dengan kata keterlambatan. Sumodiningrat (1994) menterjemahkan lag sebagai selang waktu. Mengacu pada definisi tersebut jelas bahwa jika terdapat keterkaitan data antar waktu maka akan berakibat pada kejadian yang akan datang, harus digunakan metode analisis yang khusus untuk menganalisis data yang mengandung nilai lag. Model yang secara khusus mempelajari adanya lag antar kejadian satu dengan kejadian yang lain adalah model distribusi lag. Model distribusi lag adalah model deret waktu yang membahas perubahan peubah tak bebas karena pengaruh nilai-nilai lag peubah bebas. Model distribusi lag dibentuk dengan memasukkan peubah bebas pada masa lalu, hal ini berarti pendugaan parameter harus dilakukan dengan memasukkan nilai lag dari peubah bebas. Permasalahan yang sering muncul adalah tidak ada ketentuan sampai berapa panjang nilai lag peubah bebas dapat mempengaruhi peubah tidak bebas. Seringkali dalam penggunaan model distribusi lag panjang lag sudah ditentukan terlebih dahulu, tetapi pada kenyataannya panjang lag jarang sekali diketahui. Oleh karena itu model distribusi lag dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan pada panjang lag, yaitu model distribusi lag terhingga dan model distribusi lag tak terhingga. Hal yang penting untuk dipelajari dari kedua jenis model distribusi lag tersebut adalah kriteria apa saja yang menentukan kedua model tersebut, dan juga kapan masing-masing model tersebut dapat digunaka