Analisis Postur Kerja Dengan Metode Rapid Entire Body Assessment (Reba) (Studi Kasus Di Ukm Melati Jaya Sanan, Malang)

Tenaga kerja merupakan aspek penting dari suatu perusahaan, hal ini disebabkan tenaga kerja merupakan penggerak utama dalam proses produksi dan semua kegiatan di perusahaan. Proses produksi yang dilakukan secara manual dapat mengakibatkan kelelahan kerja, hal ini dikarenakan tidak memperhatikan postur kerja yang baik dan fasilitas kerja yang kurang baik. UKM Melati Jaya merupakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bergerak di bidang pengolahan keripik tempe. Proses produksi pada UKM Melati Jaya menggunakan peralatan manual dan dihadapkan pada postur kerja dan fasilitas kerja yang kurang baik. Siklus porses produksi keripik tempe dilakukan secara berulang dan dalam jangka waktu yang cukup lama, hal ini dapat mengakibatkan adanya gangguan musculoskeletal pada pekerja. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat resiko postur kerja pada proses produksi di UKM Melati jaya, serta merancang usulan perbaikan fasilitas sesuai hasil penilaian postur kerja dengan menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA). Hasil dari penelitian diketahui bahwa data dari penyebaran kuesioner Nordic Body Map diperoleh keluhan rasa sakit dan sangat sakit yang dialami oleh pekerja saat melakukan pekerjaan sebesar 32,14% pada proses pemotongan, 35,71% pada proses penggorengan, dan 39,88% pada proses pengemasan. Berdasarkan penilaian risiko Musculoskeletal Disorders dengan menggunakan REBA pada proses produksi keripik tempe diperoleh nilai low risk sebesar 18,18%, medium risk sebesar 72,72%, high risk sebesar 9,09%. Pada tahap usulan perancangan perbaikan fasilitas dan peralatan kerja, diperoleh hasil penilaian risiko Musculoskeletas Disorders yang menurun, yaitu low risk 90%, medium risk 10%, dan high risk viii 0%. Untuk menghindari risiko Musculoskeletal Disorders pada pekerja, UKM Melati Jaya disarankan agar menerapkan usulan perancangan perbaikan fasilitas dan perlatan kerja