Pengaruh Penambahan Ampas Tebu dan Jerami Padi pada Media Tanam Serbuk Gergaji Kayu Sengon terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus sp).

Jamur tiram dapat tumbuh di media yang cukup selulosa, hemiselulosa, dan lignin seperti yang terkandung dalam serbuk kayu sengon, ampas tebu dan jerami padi. Kayu sengon mengandung selulosa 49,9%, hemiselulosa 24,59% dan lignin 26,80%. Ampas tebu yaitu selulosa 52,7%, hemiselulosa 20,0% dan lignin 24,2% dan jerami padii mengandung selulosa 40%, hemiselulosa 30%, lignin 15%. Penelitian ini bertujuan mengetahui pertumbuhan dan produktivitas jamur tiram putih dari media tanam campuran sengon, ampas tebu dan jerami padi. Metode penelitian menggunakan RAL tersarang dimana perbedaan komposisi media tanam sebagai faktor utama dan waktu panen merupakan faktor tersarang. Komposisi media tanam terdiri dari 4 perlakuan yaitu A: (tanpa ampas tebu dan jerami padi), B:(serbuk gergaji 50%,ampas tebu 25% dan jerami padi 25%), C:(serbuk gergaji 25%, ampas tebu 50%, jerami padi 25%), D:(serbuk gergaji 25%, ampas tebu 25%, jerami padi 50%). Analisis data menggunakan ANOVA jika terdapat beda nyata dilakukan uji lanjut DMRT. Pertumbuhan miselium tercepat pada media C dengan kecepatan laju pertumbuhan 0,71cm/hari selama 28 hari. Lama waktu panen berhubungan dengan pertumbuhan miselium dimana miselium baglog C (25%S+50%AT+25%JP) lebih cepat panen dari baglog lainnya. Hasil produktivitas dari media tanam D (25%S+25%AT+50%JP) memiliki hasil yang paling baik, berat segar dan produktivitas panen pertama mampu menghasilkan berat segar jamur sebesar 177,8100 gram dan produktivitas jamur mencapai 11,7100 gram/har