Agihan Emisi Gas Karbon Dioksida (Co2) Di Kota Probolinggo Dengan Sistem Informasi Geografi (Sig)

Udara merupakan salahsatu komponen penting dalam kehidupan sehari-hari, baik bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan. Kualitas udara di bumi mengalami penurunan, hal itu disebabkan oleh berbagai macam faktor baik dari alam maupun dari kegiatan manusia seperti kegiatan industri, asap kendaraan bermotor, dan kegiatan lainnya. Gas Karbon Dioksida akan berbahaya bagi kehidupan di bumi jika konsentrasi di udara semakin meningkat. Kota Probolinggo merupakan kota yang memiliki aktifitas transportasi cukup padat, hal ini terjadi karena Kota Probolinggo merupakan jalur pantura yang menghubungkan antarkota, dan juga adanya daya tarik dari sektor wisata seperti wisata gunung Bromo. Peningkatan jumlah industri pada setiap tahunnya juga memicu terjadinya peningkatan penggunaan energi dan peningkatan emisi Gas Karbon Dioksida (CO2) yang dapat menurunkan kualitas udara di Kota Probolinggo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui agihan emisi CO2 dan sumber emisi yang memiliki konsentrasi CO2 tertinggi di Kota Probolinggo tahun 2014. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk mengetahui nilai konsentrasi CO2 berdasarkan sumber respirasi manusia, penggunaan LPG, kendaraan bermotor dan industri. Sedangkan metode analisis spasial untuk mengetahui pola sebaran konsentrasi emisi CO2 pada setiap kelurahan di Kota Probolinggo melalui peta hasil overlay. Hasil dari perhitungan konsentrasi dan peta sebaran emisi gas CO2 yang dihasilkan di Kota Probolinggo dapat diketahui bahwa Kota Probolinggo dengan 29 kelurahan memiliki nilai konsentrasi emisi gas CO2 tertinggi adalah yang bersumber dari kendaraan bermotor yaitu sebesar 32,476 kg/m3, kedua yang bersumber dari respirasi manusia, penggunaan LPG, dan industri. Nilai rata-rata konsentrasi emisi gas CO2 respirasi penduduk sebesar 0,220 kg/m3, penggunaan LPG sebesar 0,091 kg/m3, kendaraan bermotor sebesar 1,120 kg/m3, dan industri sebesar 0,045 kg/m3. Kelurahan yang memiliki nilai konsentrasi emisi CO2 terendah adalah kelurahan Jrebeng kulon yaitu sebesar 0,385 kg/m3, sedangkan kelurahan yang memiliki nilai konsentrasi emisi CO2 tertinggi terletak pada kelurahan Triwung kidul sebesar 3,104 kg/m3