Studi Desain Rancang Bangun Unit Pengolahan Air Lindi di Tempat Pemrosesan Akhir Supit Urang Kota Malang

Pencemaran lingkugan akibat air lindi yakni air eksternal maupun air internal yang membilas materi organik dalam timbunan sampah marak terjadi. Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya unit istalasi pengolahan air lindi pada mayoritas Tempat Pembuangan Akhir di Indonesia. Seperti halnya TPA Supit Urang yang berlokasi di Kota Malangdan merupakan satu-satunya tempat pembuangan akhir yang masih aktif beroperasi. TPA ini digunakan untuk mengolah dan menampung sampah yang dihasilkan dari lima kecamatan di Kota Malang dengan bentuk pengelolaan controlled landfill. Saat ini upaya pengelolaan limbah lindi di TPA Supit Urang ialah hanya dilakukan proses resirkulasi ke timbunan sampah tanpa pengolahan. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan studi rancang bangun Instalasi Pengolahan Air Lindi di TPA Supit Urang Penelitian yang dilakukan ini memiliki tujuan diantaranya untuk mengetahui kapasitas air lindi yang dihasilkan soleh TPA Supit Urang Kota Malang, membuat desain rancangan prototype IPAL yang dirancang untuk pengolahan air lindi di TPA Supit Urang serta Mengetahui efisiensi penurunan parameter kualitas air lindi yang diamati.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancang bangun dan simulasi evaluasi yakni perancangan pada ukuran nyata kemudian dimodelkan dalam bentuk prototype dan diuji efisiensi kinerjanya. Mekanisme perancangan dalam penelitian in dilakukan dengan mengacu pada data sebenarnya dilapangan dan kemudian dilakukan pembuatan prototype yang disesuaikan dengan beberapa kriteria desain perancangan masing-masing unit proses Instalasi Pengolahan Air Lindi. Data besarnya debit air lindi yang akan dijadikan acuan dalam proses perancangan diperoleh dari proses perhitungan menggunakan metode rasional. Perhitungan viii tersebut sangat dipengaruhi oleh besarnya jumlah penduduk penghasil sampah, besarnya curah hujan rancangan, kemampuan sampah menyerap air, dan keadaan lahan TPA Supit Urang Kota Malang. Pada proses perancangan dihasilkan luas total kebutuhan lahan sebesar 71176,5 m2 yang terdiri atas 4 unit bangunan yakni Kolam Equalisasi, Anaerob, Aerob dan Biofilter. Selanjutnya dibuat prototype dengan perbandingan 1:300 dari keadaan nyata menghasilkan dimesi (panjang x lebar x kedalaman) masing-masing unit yakni kolam Equalisasi dan Biofilter (44,5 cm x 44,5 cm x 35 cm) serta kolam Aerob dan Anaerob (31,3 cm x 63 cm x 35 cm). Uji efisiensi kinerja yang dihasilkan yakni penurunan kadar total solid sebesar 73,41 %, turbidity sebesar 74,96 %, serta terjadi peningkatan nilai DO (Oksigen terlarut) sebesar 3,88 mg/l dari kadar 0,35 mg/l menjadi 4,23 mg/l selain itu terjadi peningkatan nilai pH dari suasana asam (4,9) menjadi basa (8,2). Berdasarkan uji efisiensi tersebut dihasilkan bahwa efluen hasil pengolahan telah memenuhi baku mutu kualitas air lindi sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.59/MENLHK/Setjen/Kum.1/7/2016 tentang Baku Mutu Air Lindi Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah