Formulasi Strategi Pengembangan Umkm Mebel (Studi Kasus Di UMKM Tunggal Jaya Kota Pasuruan)

Kota Pasuruan merupakan salah satu sentra mebel di Jawa Timur. Banyaknya industri mebel di Pasuruan membuat masing - masingi industri saling bersaing, agar bisa bertahan di pasar. Salah satu UMKM yang ikut serta dalam persaingan mebel adalah UMKM Tunggal Jaya. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, maka UMKM Tunggal Jaya memerlukan strategi pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi strategi di UMKM Tunggal Jaya dan menentukan prioritas strategi dalam pengembangan produk mebel UMKM Tungga Jaya di Kota Pasuruan. Metode yang dapat digunakan dalam memformulasi strategi pengembangan adalah Analisis SWOT. Analisis SWOT digunakan untuk memperoleh beberapa alternatif strategi yang saling memiliki keterkaitan antar alternatif. Namun alternatif yang diperoleh perlu dispesifikkan untuk mengetahui proiritas strategi yang dipilih. Salah satu cara untuk mendapatkan strategi yang diinginkan yaitu dengan cara membobotkan pilihan alternatif, pembobotan dilakukan karena tingkat kepentingan tiap alternatif berbeda. Berdasarkan kondisi tersebut metode yang cocok digunakan yaitu metode QSPM. Metode QSPM adalah suatu alat untuk melakukan evaluasi pilihan alternatif secara objektif, menetapkan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang layak dan memutuskan strategi mana yang terbaik. xvi Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa nilai matriks Internal Factor Evaluation adalah 2,711 dan nilai matriks Eksternal Factor Evaluation adalah 2,482. Analisa posisi UMKM dengan menggunakan matriks Internal Eksternal didapatkan bahwa UMKM Tunggal Jaya berada pada sel V yang menunjukkan bahwa strategi yang dapat diterapkan yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan matriks SWOT didapatkan delapan alternatif strategi khusus. Prioritas strategi didapatkan dengan menggunakan matriks QSPM untuk mendapatkan nilai Total Attractive Score (TAS). Strategi dengan nilai TAS terbesar merupakan strategi prioritas, urutan strategi tersebut antara lain meningkatkan kualitas produksi yang lebih baik (6,731), memberikan diskon/bonus bagi pelanggan tetap (6,362), mengembangkan inovasi produk sesuai gaya hidup masyarakat saat ini (6,011), memanfaatkan sistem informasi dalam meningkatkan strategi pemasaran (5,723), meminta pemerintah untuk terus memberikan pelatihan dan sumber permodalan (5,640), perlunya ide baru untuk area perluasan produk dengan mengedepankan keunggulan-keungulan produk yang dimiliki (5,542), memanfaatkan lokasi dengan mengembangkan penjualan produk (5,012), mengembangkan teknologi yang lebih modern (4,409)