Analisis Desain Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Dengan Metode Partial Least Square (Studi Kasus : Keripik Buah Kota Malang)

Seiring dengan perkembangan jaman, perusahaan dituntut untuk mengembangkan inovasi dari produknya. Inovasi produk dilakukan untuk menonjolkan suatu produk agar lebih menarik dari pesaingnya. Agar lebih menonjol perusahaan dituntut untuk selalu kreatif dalam melakukan inovasi. Salah satu bentuk kreatifitas tersebut melalui desain kemasan. Untuk mendesain kemasan produsen harus memahami perilaku konsumen dalam memilih suatu produk. Proses pengambilan keputusan konsumen dalam memilih suatu produk yang akan dibeli dikategorikan menjadi 3 yaitu : Fully Planned Purchase, Partially Planned Purchase, dan Unplanned Purchase. Partially Planned Purchased dan Unplanned Purchased dapat dipengaruhi oleh display maupun harga produk. Oleh karena itu desain kemasan yang unik dapat menjadi keunggulan suatu produk untuk menarik minat beli dari konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh desain kemasan terhadap keputusan pembelian, menentukan variabel yang paling berpengaruh terhadap konsumen dalam memilih produk, dan menentukan rencana pengembangan desain kemasan untuk produk keripik buah di Kota Malang. Penelitian ini dilakukan dengan metode Partial Least Square (PLS) dengan 4 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Variabel bebas terdiri dari bentuk, label, warna dan aksesoris kemasan sedangkan variabel terikat adalah keputusan pembelian. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 97 responden yang hendak membeli produk keripik buah di Pusat Oleh-Oleh Khas Malang di Kelurahan Sanan. Hasil penelitian menunjukan bahwa desain kemasan memberikan pengaruh sebesar 44,4% terhadap keputusan viii pembelian produk keripik buah di Kota Malang. Variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian keripik buah adalah label kemasan. Untuk mengembangkan desain kemasan produk keripik buah perlu adanya perbaikan pada label kemasan