Analisis Kelayakan Teknis Dan Ekonomis Agroindustri Keripik Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) (Studi Kasus Di Ukm Kerja Sama (Ks), Sawojajar - Malang)

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Ubi jalar ungu memiliki nilai produktivitas yang cukup tinggi dibandingkan padi dan ubi kayu. Rata-rata produktivitas ubi jalar ungu nasional mencapai 12 ton/Ha, lebih tinggi daripada rata-rata produktivitas padi (± 4,5 ton/Ha) dan rata-rata produktivitas ubi kayu (± 8 ton/Ha). Ubi jalar ungu dengan berbagai macam olahan mampu menghasilkan nilai tambah untuk masyarakat. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana mengolah keripik ubi jalar ungu secara teknis maupun ekonomis, sehingga dihasilkan keripik yang higienis dan layak untuk dipasarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kelayakan kualitas dan ekonomi produk keripik ubi jalar ungu dari berbagai metode yang telah ada. Analisis teknis dilakukan terhadap kapasitas produksi, bahan baku, pemilihan teknologi, mesin dan peralatan, utilitas dan tenaga kerja. Analisis kelayakan ekonomis dilakukan dengan menganalisis biaya-biaya produksi seperti biaya peralatan, upah tenaga kerja, bahan baku, pemeliharaan dan penyusutan. Hasil penelitian menunjukkan kapasitas produksi di UKM Kerja Sama adalah 200 kg ubi jalar ungu. Harga pokok produksi keripik ubi jalar ungu sebesar Rp. 13.584,90 dengan harga jual sebesar Rp 14.000 per kemasan. Break Even Point tercapai pada tingkat penjualan sebesar 1332 unit atau senilai Rp. 17.306.382,98, Net B/C sebesar 1,35 dan Payback Period (PP) selama 3 tahun 6 bulan. Berdasarkan analisis ekonomis tersebut, dapat disimpulkan bahwa usaha proses pembuatan keripik ubi jalar ungu layak untuk dijalankan