Pengaruh Lama Pencahayaan Dan Konsentrasi Slurry Biogas Vinasse Sebagai Nutrien Kultivasi Mikroalga Nannochloropsis Sp

Slurry biogas vinasse yang berasal dari pengolahan bioetanol mengandung berbagai nutrient yang baik bagi kultivasi mikroalga. Mikroalga merupakan salah satu solusi dari pemanfaatan slurry biogas Vinasse selain untuk dijadikan pupuk. Mikroalga Nannochloropsis sp memiliki kemampuan adaptasi yang baik dan dapat menghasilkan kandungan esensial yang melimpah diantaranya lipid. Nannochloropsis sp memiliki kandungan minyak yang cukup tinggi, yaitu 20.8–35.5 %. Selain itu, mikroalga ini sangat mudah dibudidayakan secara kontinyu dengan masa panen yang singkat. Pada penelitian ini menggunakan dua perlakuan dalam kultivasi, yang pertama adalah dengan pencahayaan 24 jam terang dan yang kedua dengan pencahayaan 18 jam terang 6 jam gelap dengan menggunakan intensitas cahaya 5000–5500 lux. Pengolahan data menggunakan rancang acak kelompok faktorial. Kultivasi dilakukan di media air laut dengan total volume 1500 ml dengan konsentrasi slurry biogas vinasse yang digunakan adalah sebesar 10 ml, 20ml, 30 ml, dan 40 ml. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kultivasi mikroalga Nannochloropsis sp menggunakan durasi pencahayaan 24 jam terang hasilnya lebih baik bila dibandingkan pencahayaan 18 jam terang 6 jam gelap. Dari perlakuan terbaik pencahayaan 24 jam terang dengan konsentrasi 10 ml menghasilkan kepadatan sel sebesar 18.8x 104 sel/ml dengan laju pertumbuhan (μ) 83.603 sel/hari lemak total yang dihasilkan sebesar 0.47 mg/l. Sementara untuk kultivasi menggunakan pencahayaan 18 jam terang 6 jam gelap dihasilkan kepadatan tertinggi pada konsentrasi 10 ml dengan vii kepadatan sel 15.49x104 sel/ml dengan laju pertumbuhan maksimal (μ) 126.420 sel/hari. Dari Hasil analisis menggunakan rancang acak kelompok faktorial metode zelleny di dapatkan kombinasi terbaik pada perlakuan K3S1 yakni perlakuan pada waktu pencahayaan 24 jam terang dengan penambahan slurry biogas vinasse 10 ml sebesar 1.595059