Analisis Pengaruh Semut Jepang (Ulomoides Dermestoides) Terhadap Kadar Glukosa, Malondialdehid (Mda) Darah, Dan Perubahan Histologi Pankreas Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Strain Wistar Jantan Yang M

Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2013, Indonesia menempati urutan keempat terbesar dari jumlah penderita Diabetes Mellitus (DM) dengan prevalensi 8,6% dari total penduduk. DM adalah gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah disertai gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein, sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Banyak penderita DM beralih menggunakan bahan alam yang tidak membutuhkan biaya mahal, salah satunya adalah Semut Jepang (Ulomoides dermestoides). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Semut Jepang terhadap kadar glukosa, Malondialdehid (MDA) darah, dan perubahan histologi pankreas pada tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar jantan yang menderita DM sebagai alternatif pengobatan baru. Pengujian dilakukan secara in vivo menggunakan hewan coba setelah diinduksi aloksan dosis 120 mg/kg Berat Badan (BB). Desain penelitian menggunakan true experimental design: post test control group design untuk uji MDA dan perhitungan jumlah sel β-pankreas. Pengelompokan dan pemberian perlakuan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang (nested design) dengan 4 kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif, kontrol positif, tikus normal dengan induksi Semut Jepang, dan tikus DM dengan induksi Semut Jepang. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Varian (ANNOVA). Hasil penelitian menunjukkan induksi Semut Jepang memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap penurunan kadar glukosa darah, pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap penurunan kadar MDA darah dan kenaikan jumlah sel β-pankreas. Tikus DM yang diinduksi Semut Jepang menunjukkan adanya perbaikan sel-sel β-pankreas