Pengaruh Pretreatment dan Lama Waktu Ekstraksi Terhadap Karakteristik Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C) Menggunakan Ultrasonic Assisted Extraction (UAE)

Citrus hystrix (jeruk purut) yang memiliki nama dagang kaffir lime oil atau bergamot oil merupakan salah satu minyak atsiri yang belum mampu diproduksi secara optimal di Indonesia dan masih mengandalkan impor dari luar negeri. Pada umumnya proses ekstraksi di Indonesia masih menggunakan cara konvensional sehingga kualitas minyak atsiri yang dihasilkan belum maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu inovasi baru mengenai metode ekstraksi yang dapat meningkatkan kualitas minyak atsiri yang dihasilkan. Salah satu metode yang dapat dilakukan yaitu Ultrasonic Asssited Extraction (UAE). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah lama waktu ekstraksi, yaitu 10, 20, dan 30 menit sedangkan faktor kedua yaitu pretreatment pada kulit jeruk purut, yaitu kulit jeruk purut segar dan kering dengan 3 kali ulangan. Berdasarkan penelitian tersebut diketahui bahwa pretreatment kulit jeruk purut sebelum ekstraksi dengan metode ultrasonic tidak berpengaruh nyata (sig>0,05) terhadap rendemen tetapi berpengaruh nyata (sig<0,05) terhadap pH, berat jenis, dan indeks bias. Sedangkan lama waktu ekstraksi berpengaruh nyata (sig<0,05) terhadap rendemen dan berat jenis tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap pH dan indeks bias (sig>0,05). Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan kulit jeruk purut segar dan lama waktu ekstraksi 20 menit dimana nilai rendemen sebesar 11,73037%, pH 4,027, berat jenis 0.84231gr/ml, indeks bias 1,355, kadar sitronellal 18,09%, kadar limonene 22,09%