Optimasi Formulasi Food Bars Berbahan Dasar Tepung Jagung (Zea Mays L.), Tepung Ikan Tenggiri (Scomberomorus Commerson) Serta Penambahan Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) sebagai Alternatif Pangan Darur

Pangan darurat ialah produk pangan yang dirancang khusus untuk dikonsumsi pada situasi darurat yang mengakibatkan manusia tidak dapat hidup secara normal. Bentuk makanan yang dapat dikembangkan sebagai pangan darurat adalah yang praktis, dan memenuhi kecukupan kalori, protein, lemak dan nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh seperti layaknya full meal. Makanan padat (food bars) merupakan salah satu alternatif yang dapat dikembangkan untuk mencukupi kebutuhan kalori rata-rata orang Indonesia per hari yakni 2100 kkal dengan kandungan protein 10-15%, lemak 35-45%, dan karbohidrat 40-50% dari total kalori. Pangan darurat dapat dibuat dengan menggunakan bahan pangan lokal, seperti tepung jagung, tepung ikan tenggiri dan rumput laut. Penggunaan bahan lokal ini bertujuan meningkatkan kemampuan wilayah tertentu untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan sendiri dalam keadaan darurat. Penyusunan formula pangan darurat dilakukan dengan teknik linear programming. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan formula food bars yang dapat diterima oleh masyarakat dari segi organoleptiknya maupun yang dapat memenuhi gizi dan kalori harian sesuai standar yang ditetapkan untuk pangan darurat. Model matematis linear programming formula food bars yang dibuat adalah sebagai berikut : Zmax = 437,1 X1 + 381,42 X2 + 395,96 X3 + 361 X4 + 600,03 X5 Fungsi kendala atau batasan 1. 0,0995 X1 + 0,782 X2 + 0,989 X3 + 0,007 X4 ≥ 0,48 2. 0,0995 X1 + 0,782 X2 + 0,989 X3 + 0,007 X4 ≤ 0,60 3. 0,133 X1 + 0,035 X2 + 0,319 X4 + 0,667 X5 ≥ 0,19 4. 0,133 X1 + 0,035 X2 + 0,319 X4 + 0,667 X5 ≤ 0,24 5. 0,6949 X1 + 0,0929 X2 + 0,163 X4 ≥ 0,12 6. 0,6949 X1 + 0,0929 X2 + 0,163 X4 ≤ 0,18 7. X5 ≤ 0,20 8. X3 ≤ 0,20 9. X1 ≤ 0,08, X1 ≤ 0,13, X1 ≤ 0,18 Dimana X1 adalah tepung ikan tenggiri, X2 adalah tepung jagung, X3 adalah gula halus, X4 adalah kuning telur, dan X5 adalah margarin. Untuk penggunaan tepung ikan tenggiri terdapat tiga batasan yaitu formula 1 sebesar 8 gram/100 gram, formula 2 sebesar 13 gram/100 gram, dan formula 3 sebesar 18 gram/100 gram. Jumlah tepung ikan tenggiri divariasikan untuk menghasilkan tiga formulasi yang berbeda, selanjutnya ketiga produk dilakukan uji organoleptik untuk menentukan formulasi terbaik. Dari hasil penelitian didapatkan proporsi untuk formulasi terbaik yaitu 13% tepung ikan tenggiri, 38,95% tepung jagung, 20% gula halus, 8,05% kuning telur, dan 20% margarin. Dari solusi optimum makanan padat hasil formulasi memiliki kalori sebesar 225 Kkal per 50 gram dengan kandungan protein sebesar 14,61%, lemak sebesar 20,89%, karbohidrat sebesar 50,88% dan serap pangan sebesar 10,41%