Optimasi Karakteristik Briket Limbah Baglog Jamur Dengan Kombinasi Perekat Gypsum (CaSO4) dan Tepung Kanji Menggunakan Response Surface Methodology

Budidaya jamur merupakan salah satu usaha di bidang pertanian yang perkembangannya semakin pesat sehingga mempengaruhi peningkatan kapasitas produksi jamur dan semakin banyak pula limbah yang dihasilkan berupa media tanam jamur (baglog). Jika dilihat komposisi bahan penyusunnya, baglog terdiri dari 80% serbuk gergaji dan 10% dedak padi yang dapat dijadikan bahan baku superkarbon dalam bentuk briket dan memiliki potensi sebagai sumber energi terbarukan. Briket merupakan gumpalan arang yang terbuat dari limbah organik, diberi perekat, dicetak sedemikian rupa dan dikempa. Untuk mengetahui keandalan limbah baglog jamur sebagai briket berenergi kalor, maka faktor penting yang perlu diperhatikan yakni adanya penambahan perekat, karena hal tersebut berdampak terhadap nyala api yang dihasilkan. Namun, penentuan dalam penggunaan jenis dan kadar perekat optimum belum diketahui. Berdasarkan hasil penelitian uji variasi jenis perekat yang telah dilakukan sebelumnya yang terdiri dari tepung kanji, tepung beras dan gypsum, menunjukkan bahwa hanya gypsum dan tepung kanji yang dapat memberikan hasil terbaik pada masing-masing karakteristik briket. Sehingga didapatkan solusi untuk mengkombinasikan kedua jenis perekat tersebut dengan melakukan optimasi menggunakan Response Surface Methodology (RSM) untuk memperoleh titik optimum. x Penelitian ini terdiri dari 2 tahapan, diantaranya penelitian tahap I menggunakan rancangan acak kelompok faktorial (Factorial Randomized Block Design) yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 level, dimana faktor 1 adalah gypsum (CaSO4) dengan level 10, 20, 30 g dan faktor 2 adalah tepung kanji dengan level 10, 20 dan 30 g. Berdasarkan kombinasi kedua faktor tersebut maka variasi yang diperoleh sebanyak 9 perlakuan yaitu 10:10, 10:20, 10:30, 20:10, 20:20, 20:30, 30:10, 30:20, 30:30 dan setiap perlakuan diulang sebanyak 2 kali, sehingga didapatkan 18 sampel yang kemudian dilakukan penentuan perlakuan terbaik dengan metode Multiple Atribute Zeleny berdasarkan parameter uji meliputi massa campuran bahan yang hilang, kualitas pembakaran, kadar air, kadar zat menguap, kadar abu, nilai kalor dan kerapatan. Berdasarkan penelitian tahap I maka diperoleh perlakuan terbaik pada kombinasi gypsum 30 g dan tepung kanji 30 g yang selanjutnya dijadikan nilai tengah (0.0) atau titik batas variabel (constraint) untuk dilanjutkan pada penelitian tahap II dan dioptimasi menggunakan Response Surface Methodology model Central Composite Design (CCD) pada perangkat lunak Design Expert 7.0.0 dengan respon kadar air (%), sehingga diperoleh desain eksperimen sebanyak 13 perlakuan. Hasil optimasi menunjukkan bentuk grafik parabola maksimasi atau strickly concave dan model yang disarankan adalah model quadratic. Sehingga diperoleh solusi optimalnya yaitu gypsum (X1) sebanyak 39.02 g dan tepung kanji (X2) sebanyak 19.42 g dengan prediksi nilai kadar air (Y1) adalah 2.2544% dan desirability atau tingkat yang diinginkan sebesar 1