Produksi Crude Enzim Selulase Dari Substrat Pelepah Kelapa Sawit Oleh Aspergillus Niger Bccf 077 ( Kajian Proporsi Air : Substrat Dan Lama Fermentasi)

Selulase adalah enzim kompleks yang memotong secara bertahap rantai selulosa menjadi glukosa. Beberapa pemanfaatan enzim selulase diantaranya yaitu pada industri tekstil, industri makanan, industri kertas dan pulp serta biofuel. Selulase dapat diperoleh dari mikroorganisme, dan ruminansia. Aspergillus niger merupakan salah satu kapang yang sering digunakan dalam menghasilkan enzim selulase secara ekstraseluler karena mampu menghasilkan enzim selulase tertinggi dibandingkan kapang lainnya. Selain itu, Aspergillus niger memiliki status GRAS karena tidak menghasilkan mikotoksin. Produksi selulase dari mikroorganisme membutuhkan substrat yang mengandung selulosa. Salah satu sumber selulosa yang pemanfaatannya kurang maksimal adalah pelepah kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui proporsi penambahan air pada substrat pelepah kelapa sawit dan lama fermentasi terhadap aktivitas crude enzim selulase yang dihasilkan oleh Aspergillus niger BCCF 077. Penelitian ini menggunakan metode RAK dengan dua faktor. Pada faktor pertama dilakukan penambahan air 0%, 10%, dan 20% pada substrat pelepah kelapa sawit dan faktor kedua yaitu lama fermentasi 144 jam, 168 jam, dan 192 jam. Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali. Selanjutnya dilakukan analisis aktivitas enzim secara kualitatif dengan melihat zona bening yang terbentuk pada CMC agar menggunakan indikator Congo red dan secara kuantitatif dengan metode spektrofotometri menggunakan reagen DNS (3,5-Dinitrosalicylic Acid), serta analisis kadar protein enzim menggunakan metode Bradford untuk mengetahui aktivitas spesifik selulase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air pada substrat pelepah kelapa sawit berpengaruh nyata pada aktivitas selulase (α=0.05). Aktivitas selulase tertinggi dari analisis secara kualitatif dan kuantitatif dihasilkan pada perlakuan penambahan air 10% yaitu masing-masing 17.22 mm (diameter zona bening) dan 0.82 unit/ml. Sementara itu, faktor lama fermentasi juga berpengaruh nyata pada aktivitas selulase secara kualitatif (α=0.05). Aktivitas selulase tertinggi dari analisis kualitatif dihasilkan pada lama fermentasi 168 jam dengan diameter zona bening 18.44 mm. Namun kedua faktor tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap aktivitas spesifik selulas