Pengaruh Cara Minum Dengan Volume Terbatas Pada Es Kopi Instan Original Terhadap Persepsi Multisensoris Konsumen Menggunakan Metode Rata (Rate-All-That-Apply)

Es kopi instan merupakan produk turunan kopi yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Es kopi instan banyak dipasarkan dengan berbagai kemasan siap minum maupun yang disajikan di Cafe, yang dapat menyebabkan cara konsumsi yang berbeda. Beberapa penelitian sebelumnya dengan produk berbeda mengindikasikan bahwa cara konsumsi memberikan pengaruh terhadap persepsi multisensoris panelis dan volume konsumsi juga dapat mempengaruhi penilaian panelis terhadap karakteristik sensoris minuman. Sehingga dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari cara konsumsi dengan volume terbatas pada es kopi instan original terhadap persepsi multisensoris konsumen, yang mana penelitian di bidang ini belum banyak dilakukan terutama untuk produk cair. Penelitian ini dibagi menjadi penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menghimpun kosakata sensoris es kopi instan original dengan survei daring yang melibatkan 92 orang responden. Pada penelitian utama, metode RATA (rate-all-that-apply) diaplikasikan untuk mengetahui pengaruh cara konsumsi yang berbeda (“langsung dari gelas”, “menggunakan sendok”, dan “melalui sedotan”) dengan volume terbatas pada es kopi instan original terhadap persepsi multisensoris konsumen dan melibatkan 70 orang kosumen sebagai panelis tidak terlatih. Kosakata sensoris yang didapatkan dari survei daring yaitu sebanyak 49 atribut. Jumlah konsumsi sampel “melalui sedotan” > “langsung dari gelas” > “menggunakan sendok”, yaitu “melalui sedotan” sebanyak 20.34 ml, “langsung dari gelas” sebanyak 18.96 ml dan “menggunakan sendok” sebanyak 17.27 ml. Dari 49 atribut, terdapat 5 atribut yang dirasakan berbeda nyata akibat pengaruh cara konsumsi yang berbeda dengan volume terbatas (P<0.05). Analisis multivariat (Uji MANOVA) secara global menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh nyata dari berbagai cara konsumsi dengan volume terbatas terhadap persepsi multisensoris panelis (P>0.05). Cara konsumsi berbeda memiliki karakteristik multisensoris tersendiri, seperti yang ditunjukkan dari hasil Correspondence Analysis. Cara konsumsi “langsung dari gelas” dan “melalui sedotan” memiliki karakteristik sensoris yang lebih dekat dibandingkan dengan “menggunakan sendok”