Pengaruh Pemberian Ethyl Methane Sulphonate (EMS) sebagai Agen Mutasi pada Aspergillus niger BCCF 077 terhadap Aktivitas Enzim Selulase Kasar yang Dihasilkan

Enzim selulase merupakan salah satu enzim hidrolase yang digunakan secara luas dalam berbagai industri seperti industri pangan, tekstil, deterjen, pulp, serta industri kertas. Akan tetapi secara komersil, harga enzim selulase cukup mahal. Salah satu cara meningkatkan aktivitas enzim adalah dengan mutasi. Salah satu bahan kimia yang dapat menginduksi terjadinya mutasi adalah EMS (Ethyl Methane Sulphonate). EMS dapat mengalkilasi basa guanine pada DNA dan memicu terjadinya mispairing saat replikasi sehingga menyebabkan mutasi secara random. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui lama waktu kontak Aspergillus niger dengan EMS (Ethyl Methane Sulphonate) yang mampu menghasilkan Aspergillus niger mutan serta untuk mengetahui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh Aspergillus niger mutan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dimana pada penelitian ini Aspergillus niger dikontakkan dengan EMS konsentrasi 5 mg/ml dengan waktu kontak 1, 2, 3, dan 4 jam. Selanjutnya dilakukan analisis rasio kematian, dimana semakin tinggi rasio kematian maka kemungkinan untuk terjadinya mutasi akan semakin tinggi. Pemaparan selama 3 jam menghasilkan rasio kematian hingga 99,3% dengan jumlah koloni Aspergillus niger yang masih hidup yaitu 2 koloni yang selanjutnya diberi nama M1 dan M2. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, M1 menunjukkan ativitas enzim yang lebih tinggi dibandingkan Aspergillus niger wild type dengan persentase kenaikan hingga 20,2%, sementara M2 mengalami penurunan aktivitas dibandingkan dengan Aspergillus niger wild type dengan persentase penurunan hingga 9,2%. Suhu optimum dari kontrol, Mutan1, dan Mutan2 yaitu 55 oC dengan pH optimum 6