Karakteristik Kimia, Fisik dan Organoleptik Mie Kering dengan Penambahan Kombinasi Tepung Ikan Sidat (Anguilla bicolor)

Ikan sidat (Anguilla bicolor.) merupakan salah satu produk perikanan yang memiliki nilai jual yang tinggi. Pemanfaatan sumberdaya ikan sidat di Indonesia masih kurang banyak macamnya. Hal ini berdampak pada ikan sidat yang belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, sehingga tingkat konsumsi pun masih rendah. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dengan membuat tepung ikan sidat dan kemudian disubtitusikan dalam pembuatan produk pangan yaitu mie kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi tepung ikan sidat (Anguilla bicolor) bagian daging dan non daging sehingga dihasilkan kualitas mie kering yang terbaik. Mengetahui penambahan kombinasi tepung ikan sidat sehingga dihasilkan kualitas mie kering yang terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu faktor I kombinasi tepung ikan sidat bagian daging dengan bagian non daging dan faktor 2 level penambahan kombinasi tepung ikan sidat ke dalam mie kering. Analisis data menggunakan uji lanjut DMRT, uji lanjut BNT dan uji organoleptik menggunakan hedonic scale dan perlakuan terbaik menggunakan Zeleny. Mie kering perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan kombinasi tepung ikan sidat 2 : 1 (tepung ikan sidat bagian daging : tepung ikan sidat bagian non daging) dengan penambahan kombinasi tepung ikan sidat 20% ke dalam mie, karakteristik kimia dan fisik mie kering mie kering perlakuan terbaik yaitu kadar protein 17,15%, kadar lemak 11,69%, kadar pati 65,866%, kadar air 7,81%, kadar abu 2,56%, karbohidrat 61%, daya patah 2,7 N, daya putus 0,17 N, kecerahan (*l) 52,67, waktu rehidrasi 3,41 menit, daya hidrasi 145,01% dan cooking loss 13,37%. Karakteristik organoleptik mie kering perlakuan terbaik meliputi warna 2,92 (netral), aroma 2,76 (netral), aroma menyimpang 2,64 (netral), tekstur 3,2 (netral), rasa 3,2 (netral), rasa menyimpang 2,6 (netral) dan after taste 2,8 (netral). Kandungan EPA dan DHA terdeteksi ada