Pengaruh Konsentrasi NaOH dan Waktu Pretreatment Microwave Terhadap Kandungan Selulosa, Hemisesulosa, dan Lignin Tongkol Jagung

Menurunnya ketersediaan sumber energi fosil menimbulkan adanya usaha untuk mengembangkan energi alternatif baru seperti bioetanol. Tongkol jagung merupakan salah satu biomassa yang mengandung lignoseslulosa sehingga dimungkinkan untuk dimanfaatkan menjadi bioetanol. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh konsentrasi NaOH dan waktu microwave terhadap kandungan selulosa, hemiselulosa, dan lignin tongkol jagung pada proses pretreatment. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian, dan Laboratorium Biokimia. Metode analisa data yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Data yang diambil dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan dengan dua faktor yaitu konsentrasi NaOH (0,5 M dan 1 M) dan waktu pretreatment (5, 10, dan 15 menit). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam ANOVA. Peralatan yang digunakan adalah microwave PANASONIC NN-GD371M, frekuensi 2450 MHz dan daya 950 watt dengan setting suhu low temperature. Parameter yang diamati adalah suhu, pH, rendemen, selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada konsentrasi 0,5 M dan waktu pretreatment 5 menit. Terjadi peningkatan dan penurunan pada kandungan selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Selulosa meningkat dari 16,49% menjadi 41,58%, hemiselulosa mengalami penurunan dari 22,68% menjadi 18,36% dan lignin mengalami peningkatan dari 24,52% menjadi 35,58%. Dibutuhkan waktu yang singkat dan viii konsentrasi NaOH yang rendah untuk menghasilkan kenaikan selulosa yang tinggi