Analisis Kelayakan Teknis dan Finansial Usaha Pembuatan Tablet Effervescent Dari Wortel (Daucus carota L) di Kabupaten Tulungagung

Indonesia adalah negara yang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Wortel merupakan salah satu hasil pertanian yang selalu mengalami peningkatan jumlah produksi tiap tahunnya. Balai Pusat Statistik menyatakan pada tahun 2009 jumlah produksi wortel di Indonesia tercatat 358.014 ton dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 512.112 ton dengan daerah penghasil utama wortel di Indonesia adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. Selama ini wotel hanya dimanfaatkan dalam pengolahan sayur seperti sup, urap, trancam, dan lain-lain. Rasa wortel yang kurang disukai oleh anak-anak juga mengakibatkan jenis sayuran ini jarang dikonsumsi oleh anak-anak. Kandungan isocoumarin pada wortel segar menyebabkan rasa langu/pahit. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2009 menunjukkan lebih dari sembilan juta anak-anak Indonesia dan satu juta perempuan menderita kekurangan vitamin A. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kekurangan vitamin A dan mengurangi aroma langu dan rasa pahit dari wortel adalah dengan menjadikan wortel menjadi tablet effervescent wortel. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan kelayakan teknis dan finansial usaha pembuatan tablet effervescent wortel di Kabupaten Tulungagung. Analisis kelayakan teknis dilakukan terhadap kapasitas produksi, bahan baku utama dan bahan tambahan, pemilihan teknologi, mesin dan peralatan, utilitas, dan tenaga kerja. Analisis kelayakan finansial yang dilakukan meliputi biaya-biaya produksi seperti: biaya investasi, pemeliharaan, biaya tenaga kerja, dan biaya depresiasi. Selain itu, pengkajian aspek finansial pada penelitian ini juga meliputi perhitungan Harga Pokok Produksi, Break Event Point, Efisiensi Usaha (R/C ratio),dan Payback Period (PP). Hasil penelitian menunjukkan kapasitas produksi tablet effervescent wortel sebesar 100 kg wortel segar dan menghasilkan 11.680 tablet per produksi. Harga Pokok Produksi (HPP) tablet effervescent wortel sebesar Rp 1.365,00 dengan harga jual sebesar Rp 1.911,00 per kemasan dengan berat netto 21 gram. Break Event Point (BEP) tercapai pada tingkat penjualan sebesar 196.281,03 unit atau senilai Rp 159.183.911,92. Efisiensi usaha (R/C ratio) sebesar 1,40 dan Payback period (PP) selama 4,43 tahun. Berdasarkan analisis kelayakan finansial yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa usaha pembuatan tablet effervescent wortel layak untuk dikembangkan di Kabupaten Tulungagung